Erabaru.net. Akibat kadar gula darah yang meningkat pada tahap awalnya tidak mendapatkan perhatian dan kontrol yang baik, pada akhirnya menyebabkan orang bersangkutan mengidap penyakit diabetes yang membahayakan kesehatan.
Padahal penderita kadar gula darah tinggi (Hiperglikemia) telah diberikan beberapa tanda yang cukup jelas oleh badan lho ! Jadi, dengan mengetahui gejala awal naiknya kadar gula darah dan mempelajari metode pengobatannya diharapkan dapat lebih menjauhkan diri dari penyakit diabetes.
Dalam keadaan normal, kadar gula darah hanya perlu antara 3,9~6,1mmol/L. Ketika nilai kadar gula darah melebihi indeks ini, diabetes dapat terjadi, dan diabetes memiliki dampak tertentu pada fungsi jantung dan fungsi hati.
Hanya dengan memperhatikan kadar gula darah kita lebih mampu menjamin kesehatan. Oleh karena itu, ketika tubuh mengalami 5 gejala berikut ini, kita perlu waspada terhadap kemungkinan naiknya kadar gula darah.
- Mudah lapar
Glukosa yang tidak sepenuhnya diserap oleh tubuh penderita hiperglikemia akan langsung dikeluarkan melalui urin, karena insulin tidak dapat bekerja dengan baik, sehingga asupan pati dan gula tidak akan mampu memberikan kalori.
Oleh karena itu, penderita hiperglikemia tidak memiliki energi yang cukup untuk mempertahankan kebutuhan dasar tubuh, sehingga akan menunjukkan rasa lapar yang kuat. Bahkan banyak penderita akan merasa lapar setelah makan, yang biasanya tidak menyukai makanan manis tiba-tiba menjadi menyukai.
- Penurunan berat badan
Ketika insulin tidak dapat secara normal mengubah gula menjadi kalori, makan banyak pun tetap tidak dapat memenuhi kebutuhan energi harian, sehingga akan mempercepat pemborosan lemak dan protein dalam tubuh untuk mempertahankan kehidupan normal.
Oleh karena itu, lemak dalam tubuh akan terus diserap, bahkan dalam kasus makan dalam jumlah banyak pun, penderita akan mengalami penurunan berat badan yang terus menerus. Itulah sebabnya penderita hiperglikemia dapat mengalami penurunan berat badan secara bertahap.
- Penglihatan menurun secara bertahap
Hiperglikemia akan mempengaruhi tekanan osmotik lensa sehingga terjadi perubahan refraksi lensa, yang mengganggu penglihatan dan perdarahan pada retina. Oleh karena itu penderita hiperglikemia juga akan mengalami penurunan penglihatan dan mata menjadi gelap.
- Sering buang air kecil
Tubuh penderita hiperglikemia akan meringankan kelebihan kadar gula darah dalam tubuh dengan caranya yakni mengatur pelepasannya melalui urine, sehingga frekuensi kencing penderita menjadi bertambah.
Pada saat yang sama, konsentrasi dalam urine yang dikeluarkan oleh penderita hiperglikemia akan tampak lebih berbusa dan lengket.
- Mudah haus
Ketika frekuensi buang air kecil meningkat, tubuh tentu akan mengalami dehidrasi. Dan ketika sel-sel dalam tubuh secara bertahap mengalami dehidrasi, tekanan osmotik plasma akan meningkat, yang akan merangsang pusat saraf sehingga penderita akan cepat merasa haus. Oleh karena itu, ketika terjadi hiperglikemia, orang bersangkutan juga akan disertai dengan sering merasa haus.
Singkatnya, ketika kadar gula darah tinggi muncul, dampaknya pada semua aspek tubuh sangat jelas. Selain efek di atas, berbagai penyakit kulit juga akan muncul. Banyak pasien yang luka di kulitnya sulit sembuh dalam waktu lama. Gejala ini juga dapat muncul kembali setelah kadar gula darah penderita sudah menurun. Ini mungkin merupakan pengingat bahwa tubuh telah mengalami naiknya kadar gula darah.
Kesimpulan : Ketika kadar gula darah tinggi, pasti akan membahayakan kesehatan seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu selalu waspada terhadap kenaikan kadar gula darah baik melalui penggunaan obat yang rasional, atau mengontrol asupan gula dan lemak dalam makanan agar tubuh kita lebih sehat. Pada saat yang sama, mengendalikan berat badan untuk menghindari obesitas juga sampai batas tertentu dapat meringankan terjadinya serangan hiperglikemia. Dan dapat mengembalikan kondisi fisik yang sehat untuk waktu yang lama.(sin/yn)
Sumber: hker.life