EtIndonesia. 16 kilometer sebelah barat Jodhpur, di Rajasthan, India, ada zona bahaya yang tertutup lapisan abu radioaktif yang tebal. Zona ini seluas 5 kilometer persegi dan masih belum bisa dihuni karena tingkat radiasi yang tinggi. Tempat ini menarik perhatian para ilmuwan yang menjelajahinya dan mencoba mengungkap misterinya.
Tingginya tingkat cacat lahir dan kanker di antara penghuni zona ini menunjukkan efek radiasi yang serius. Tingkat radiasi di sini sangat tinggi sehingga Pemerintah India harus menutup area tersebut demi keselamatan masyarakat.
Para ilmuwan yang melakukan penelitian di daerah ini telah menemukan sebuah kota kuno yang menurut temuan mereka dihancurkan oleh ledakan nuklir yang menghancurkan sebagian besar bangunan dan merenggut banyak nyawa.
Seorang peneliti berpendapat bahwa ledakan itu disebabkan oleh penggunaan bom nuklir yang sebanding dengan yang dijatuhkan oleh militer AS di Jepang pada tahun 1945.
Hal ini didukung oleh gambaran bencana ledakan dalam epos Mahabharata India kuno : “Satu proyektil yang diisi dengan semua kekuatan alam semesta… .. Pilar asap dan api, seterang 10.000 Matahari, muncul dengan segala kemegahannya…. Itu adalah senjata seperti sambaran petir dari besi, pembawa pesan kematian raksasa yang mengubah semua makhluk hidup menjadi abu. Mayat-mayat dibakar hingga tak bisa dikenali lagi. Tembikar pecah tanpa alasan yang jelas, burung menjadi pucat. Dalam beberapa jam semua makanan terkontaminasi. Untuk menghindari kebakaran ini, para prajurit menceburkan diri ke sungai.”
Sejarawan K. Ganguly membenarkan adanya referensi ledakan nuklir dalam kitab suci India kuno. Dia mengacu pada deskripsi pertempuran di mana senjata pemusnah massal dan kereta angkasa digunakan.
Salah satu pertempuran seperti itu dijelaskan dalam Drona Parva Mahabharata, di mana “ledakan senjata mematikan menghancurkan seluruh pasukan, menyebabkan kerumunan prajurit dengan kuda, gajah, dan senjata tersapu seolah-olah mereka adalah daun pohon kering.”
Menariknya, alih-alih menggambarkan awan jamur, seperti yang biasa terjadi pada ledakan nuklir, ada penyebutan ledakan tegak lurus dengan awan asap yang melambai, seolah-olah payung raksasa telah dibuka. Ada juga komentar tentang kontaminasi makanan dan rambut rontok.
Arkeolog F. Taylor berpendapat bahwa ukiran yang ditemukan di kuil terdekat berisi doa untuk pembebasan dari cahaya besar yang berusaha menghancurkan kota. Hal ini menegaskan kehadiran teknologi nuklir pada peradaban kuno. Zona radioaktif yang ditemukan di daerah tersebut mengkonfirmasi deskripsi pertempuran atom dalam kitab suci India kuno.
Bukti lain dari perang atom di India kuno berasal dari penggalian Harappa dan Mohenjo-Daro, di mana kerangka manusia ditemukan dalam posisi yang menunjukkan kematian mendadak. Kerangka ini adalah salah satu kerangka paling radioaktif yang pernah ditemukan. Di salah satu lokasi, para ilmuwan menemukan kerangka dengan tingkat radioaktif 50 kali lebih tinggi dari biasanya.
Dengan demikian, berdasarkan bukti arkeologi dan sejarah, dapat disimpulkan bahwa India kuno dihadapkan pada perang atom, yang dibuktikan dengan zona radioaktif dan deskripsi ledakan nuklir dalam kitab suci kuno. Hal ini membuka babak baru dalam sejarah umat manusia dan membuat kita berpikir tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir di masa lalu. (yn)
Sumber: earth-chronicles