EtIndonesia. Banyak peristiwa yang tidak dapat dijelaskan oleh sains dengan cara apa pun, dan hal yang sama berlaku untuk hal-hal seperti mimpi. Orang-orang yang tidak percaya menganggap itu takhayul, dan orang-orang yang benar-benar mengalaminya mengatakan itu hanya kebetulan.
Hari ini kami ingin berbagi cerita dengan Anda tentang kejadian seperti di atas…
Seorang pemuda bernama Xiao Kai kehilangan ayahnya sejak dia masih kecil, kemudian ibunya kabur bersama pria lain, sehingga dia diasuh oleh neneknya seorang diri.
Nenek dalam kondisi kesehatan yang buruk dan sudah tua, jadi dia tidak bisa menghasilkan banyak uang sama sekali.
Sebagian besar waktu, keduanya hidup dengan memakan acar dan bubur. Sesekali ada daging untuk dimakan dan neneknya selalu membiarkan dia untuk memakannya.
Meskipun demikian, neneknya masih sangat mementingkan pendidikan Xiao Kai, jadi nenek bekerja keras untuk mengumpulkan limbah daur ulang agar Xiao Kai bisa pergi ke sekolah.
Pada tahun ketiga di sekolah menengah atas, kesehatan neneknya memburuk. Xiao Kai putus sekolah untuk merawat neneknya. Setelah beberapa bulan, neneknya pergi.
Xiao Kai sangat sedih. Dia sedih karena dia tidak bisa memberi nenek hari yang baik di masa lalu.
Setelah kematian neneknya, Xiao Kai pergi ke luar kota untuk bekerja. Rekan-rekannya melihat bahwa dia sangat kuat, mereka merekomendasikan dia untuk bekerja di tambang. Meskipun itu adalah pekerjaan kasar, gajinya sangat bagus.
Jadi Xiao Kai pun bekerja di tambang, dan telah melakukan pekerjaan tersebut lebih dari 10 tahun.
Beberapa waktu yang lalu, Xiao Kai bermimpi, di mana nenek itu memberitahunya, : “Kai, nenek kehabisan uang, kembalilah dan beri nenek uang untuk belanja.”
Xiao Kai juga pernah memimpikan nenek sebelumnya, tapi, kali ini adalah pertama kalinya seperti percakapan yang nyata.
Xiao Kai berpikir bahwa dia tidak pernah cuti untuk mengunjungi makam neneknya saat Festival Qingming beberapa tahun terakhir.
Untuk kali ini Xiao Kai inging meminta cuti kepada pengawasnya.
Xiao Kai kemudian menemui pengawasnya memberitahu tentang mimpi itu, namun, pengawas tidak memberi izin cuti dan berkata bahwa Xiao Kai hanya mengarang cerita untuk meminta cuti. Xiao Kai pun terdiam dan kembali bekerja.
Malam itu, Xiao Kai memimpikan neneknya lagi, dan nenek berkata: “Kai, tolong nenek, cepat kembali dan beri nenek uang, jika kamu tidak datang, nenek akan mati kelaparan! “
Setelah Xiao Kai bangun, dia terus menangis sampai pagi. Dia memikirkan hari-hari ketika dia dan neneknya tinggal bersama di masa lalu.
Dia pun memutuskan untuk pulang tanpa memperdulikan apa pun. Pengawasnya masih tidak mengizinkannya meminta cuti, mengatakan bahwa pekerjaan harus diselesaikan dengan cepat.
Melihat tekat Xiao Kai masih ngotot untuk cuti, pimpinannya berkata dengan marah: “Saya tidak bisa menghentikanmu jika kamu ingin kembali, namun jika kamu pergi, saya akan memotong gaji kamu setengah bulan, kamu dapat memutuskan sendiri! “
Xiao Kai berpikir dalam hati, selama sepuluh tahun terakhir, dia telah melakukan pekerjaan antara hidup dan mati setiap hari, dan dia tidak diizinkan pulang selama dua atau tiga hari, itu sama sekali tidak masuk akal!
Keesokan harinya Xiao Kai kembali ke kampung halamannya dengan sekantong besar kertas emas.
Hari itu Xiao Kai berada di depan makam neneknya selama lebih dari dua jam, berbicara dengan neneknya sambil membakar uang kertas. Dia terus meminta maaf kepada neneknya bahwa dia telah membuat neneknya menderita …
Keesokan harinya, dia kembali ke tempatnya bekerja. Dia tidak menyangka bahwa setelah dirinya kembali ke tambang, Xiao Kai melihat di lokasi tambang banyak ekskavator dan mobil polisi.
Dia baru tahu setelah bertanya, bahwa sore ketika dia pergi, lereng bukit runtuh, semua pekerja terkubur di dalam, dan sejauh ini tidak ada yang ditemukan selamat.
Xiao Kai merinding di sekujur tubuhnya, dia bertanya-tanya apakah nenek tahu tentang itu.
Beberapa hal benar-benar sulit untuk dipercaya, tapi faktanya itu benar-benar terjadi!
Ada beberapa bagian yang mengerikan dari cerita ini, tapi juga ada cerita yang menghangatkan, tentang kasih sayang nenek yang paling perhatian kepada cucunya. (yn)