oleh Li Ming
Seorang pakar militer terkenal di platform sosial online luar negeri memposting sebuah pesan yang menyebutkan bahwa sebuah kapal selam bertenaga nuklir Tiongkok telah mengalami kecelakaan di dekat Selat Taiwan baru-baru ini, menyebabkan seluruh anggota awak dalam kapal tewas. Secara kebetulan, 4 hari yang lalu sesosok jenazah laki-laki yang mengenakan celana pendek bersulam tulisan “Tiongkok” ditemukan terapung-apung di permukaan air Teluk Penghu. Berita tersebut langsung menjadi perhatian banyak orang.
Pada 21 Agustus malam Waktu AS Bagian Timur, H.I. Sutton, kolumnis Akademi Angkatan Laut dan pakar militer Amerika Serikat memposting di platform media sosial X (ex Twitter) yang menyebutkan bahwa ada kabarnya kapal selam bertenaga nuklir tipe 093 milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat telah mengalami kecelakaan serius di dekat Selat Taiwan. Belakangan ia menambahkan dalam postingannya : Seluruh awak kapal (di kapal selam) tewas. Tetapi pada saat yang sama, ia juga mengingatkan semua orang bahwa tidak ada bukti untuk mengkonfirmasi rumor ini, “Para pihak yang berkepentingan disarankan lebih banyak mendengar untuk mendapatkan informasi yang relevan”.
Tercatat hingga 22 Agustus pukul 02:20, postingan Sutton telah dibaca oleh lebih dari 700.000 orang.
(foto Internet)
Ketika Kementerian Pertahanan Nasional Republik Tiongkok mengadakan konferensi pers pada 22 Agustus pagi waktu setempat, ada wartawan media yang menanyakan tentang rumor kecelakaan yang melibatkan kapal selam nuklir Tiongkok tersebut. Juru bicara, Mayor Jenderal Sun Li-fang menjawab bahwa sejauh ini dirinya belum mendengar informasi apa pun yang dapat mengkonfirmasi benar tidaknya rumor tersebut.
Wartawan media terus bertanya : Apakah karena militer ROC belum sepenuhnya memahami (situasi yang terjadi) atau tidak dapat membuat pernyataan tentang kejadian ini ?
Sun Li-fang menjawab bahwa tentara nasional telah menggunakan metode intelijen, pengawasan, dan pengintaian bersama untuk “secara intensif dan sangat hati-hati memahami dinamika semua wilayah laut dan udara di sekitar Selat Taiwan”. Ini adalah sesuatu yang sangat penting bagi Kementerian Pertahanan Nasional, yang dilakukan dengan sangat serius. “Saya tidak punya komentar lain tentang itu”, katanya dalam menanggapi berita yang beredar di media.
Blogger militer terkenal Zhou Ziding memposting ulang berita terkait insiden tersebut beberapa hari yang lalu, dan memposting analisis yang mengatakan bahwa kebenaran terhadap insiden tersebut masih belum pasti, tetapi Sutton adalah pakar militer luar negeri, dan analisisnya sangat profesional dan tidak memiliki batasan ideologis.
(foto Internet)
Namun, Sutton kini telah menghapus postingan terkait yang dibuatnya beberapa hari lalu.
Seorang veteran militer Taiwan mengatakan kepada Taiwan Ling Media dalam sebuah wawancara, bahwa ketika kapal selam dari negara manapun jika melakukan misi penyelaman, mereka harus melaporkan waktu dan tempat keberadaannya. Jadi dalam hal ini, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka militer Tiongkok akan mengirim kapal, pesawat anti-kapal selam untuk melakukan penelusuran sesuai rute yang ditempuh kapal selam 093 guna pencarian, tetapi sejauh ini militer Taiwan belum mendeteksi adanya situasi seperti itu di dekat Selat Taiwan.
Menurut investigasi, berita tentang kecelakaan kapal selam Tiongkok, pertama kali diberitakan oleh “Lutheran Society” di akun X. Pada awalnya, ia memposting bahwa lokasi kecelakaan kapal selam adalah di dekat Selat Taiwan, tetapi dikoreksi beberapa jam kemudian, mengatakan : “Kecelakaan itu terjadi di wilayah Laut Kuning di Samudera Pasifik bagian barat”.
(foto Internet)
Hal lain yang perlu disebutkan di sini adalah, beberapa hari yang lalu (18 Agustus), sesosok jenazah pria tak dikenal yang telanjang dada dan memakai celana pendek bersulam tulisan “Tiongkok” yang diduga adalah tentara Tiongkok, ditemukan terapung di perairan Teluk Penghu. Setelah menerima panggilan telepon dari kapten kapal penumpang “Hai Kui”, Penjaga Pantai Penghu segera mengirim personel untuk mengangkat jenazah guna penyelidikan lebih lanjut.
(foto Internet)
Menurut hasil investigasi sementara Tim Patroli Laut Penghu, jenazah seharusnya hanyut dari arah daratan Tiongkok, tetapi identitasnya belum diketahui. Saat ini, jenazah disimpan dalam ruangan es Ruma Duka Judao Fuyuan di Magong, Penghu, sambil menunggu penyelidikan dan klarifikasi lebih lanjut.
Menurut laporan media Taiwan, ketika jenazah pria tersebut ditemukan, wajahnya sudah sulit dikenali dan tidak dapat diidentifikasi. Jika itu adalah seorang perwira atau prajurit di kapal selam Tiongkok itu, maka waktu kecelakaan kapal selam mesti disesuaikan. (sin)