EtIndonesia. Aku berusia 48 tahun tahun ini, dan ibuku berusia 70 tahun. Aku terdiri dari 3 bersaudara, aku anak momor dua, dan aku memiliki kakak laki-laki dan adik perempuan. Setelah kami memiliki keluarga kami sendiri, adalah masuk akal masalah hari tua ibu adalah urusan aku dan kakakku. Lagipula, adik perempuanku sudah menikah, dan dia juga perlu menjaga mertuanya.
Namun, istriku sangat berkuasa di rumah dan juga dia tidak suka dengan ibuku. Istriku berpikir bahwa ibuku sudah tua dan tidak dapat membantu kami, sehingga setiap kali ibuku datang ke rumah, istriku terlihat tidak senang, jadi ibuku jarang datang ke rumah kami, dia lebih suka tinggal di kampung halaman dengan keluarga kakak laki-lakiku.
Aku juga tahu bahwa kehidupan kakak laki-lakiku tidak cukup baik, jadi aku akan memberi ibuku biaya hidup setiap bulan, dan itu berlangsung sampai ibuku berusia 70 tahun, saat kakak laki-lakiku meninggal.
Setelah kematian kakak laki-lakiku, ipar perempuan perlu merawat anak-anaknya, dan dia tidak punya banyak waktu untuk mengurus ibuku. Sebagai upaya terakhir, aku harus membawa ibuku yang sudah berusia70 tahun ke rumahku.
Tetapi, setelah aku membawa ibuku ke rumah, istri tidak suka. Kadang-kadang, bahkan ketika ibuku bercanda dengan anak-anakku di rumah, istriku tidak senang dengan mengatakan bahwa ibu kotor dan khawatir anak-anak akan sakit.
Karena istriku memperlakukan ibuku seperti ini, tentu saja aku tidak akan membiarkannya. Jadi aku dan istriku sering bertengkar karena ibu.
Suatu hari ibuku tidak enak badan, dan dia muntah saat makan, saat itu istriku sangat marah dan bahkan meminta ibuku untuk pulang ke kampung.
Tentu saja, aku tidak suka dengan tindakan istriku yang memarahi ibuku seperti itu, jadi aku menampar wajahnya. Namun, karena itu, istriku ingin menceraikan aku.
Ketika istriku membuat keributan besar, anak laki-lakiku berdiri dan mengeluh pada istriku, : “Bu, apakah menurutmu kamu seperti apa seharusnya seorang menantu lakukan? Ayah selalu diam, ibu telah menggertaknya selama bertahun-tahun, sekarang dia ingin merawat nenek apa yang salah, selain itu, ketika kami masih kecil, nenek membantu merawat kami, bukan?”
“Jika kami memperlakukan ibu dengan cara yang sama ketika ibu menjadi tua, bagaimana menurut ibu? Setiap orang memiliki usia tua, dapatkah ibu menjamin bahwa ketika ibu menjadi tua, ibu akan bersih? Ketika ibu seusia nenek, mungkin ibu tidak sekuat nenek! “
Kata-kata anakku membuat mataku merah. Ya, setiap orang memiliki waktu mereka ketika mereka tua, mengapa kita generasi muda tidak bisa lebih toleran!
Sejak putraku mengatakan hal itu pada istriku, sikap istriku terhadap ibuku juga mulai berubah. !
Pesan yang bisa diambil dari cerita di atas adalah:
Adalah benar, setiap orang memiliki masanya, dan cara kita memperlakukan orangtua kita sekarang akan menjadi cara anak kita memperlakukan kita di masa depan. Jadi, bagi kita sebagai anak, jangan berindak kasar pada orangtua kita. Yang lebih tua membantu kita jauh lebih banyak daripada generasi muda kita merawat yang lebih tua. Oleh karena itu, kita harus memperlakukan orangtua kita dengan bijak. (yn)
Sumber: uos