‘Chandrayaan-3’ India Mendeteksi Adanya Sejumlah Unsur Termasuk Belerang di Kutub Selatan Bulan

oleh Li Yan

Hampir seminggu setelah wahana penjelajah bulan India melakukan pendaratan bersejarah di bulan, Badan Antariksa India mengonfirmasi bahwa ada tanda-tanda air beku di dekat kutub selatan bulan. Wahana juga mendeteksi adanya sejumlah unsur seperti belerang dan lainnya di dekat kutub selatan bulan.

Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (The Indian Space Research Organisation. ISRO) memposting di situs webnya pada Selasa (29 Agustus) bahwa spektrometer yang diinduksi laser pada wahana penjelajah tersebut juga mendeteksi aluminium, besi, kalsium, kromium, titanium, mangan, oksigen, dan silikon di permukaan bulan.

Setelah mendarat di dekat kutub selatan bulan pada Rabu (23 Agustus 2023), ISRO mengatakan bahwa sebagaimana yang direncanakan, wahana penjelajah ‘Chandrayaan-3’ akan melakukan eksperimen di permukaan bulan selama 14 hari.

ISRO mengatakan penjelajah tersebut telah dengan jelas mengkonfirmasi keberadaan belerang, dan sekaligus mencari tanda-tanda keberadaan air beku yang mungkin dapat membantu misi astronot di masa depan. Air beku menjanjikan potensi sebagai sumber air minum atau bahan bakar roket untuk misi luar angkasa di kemudian hari.

Penjelajah ini juga akan mempelajari atmosfer bulan dan kegiatan gempa di bulan, kata S. Somnath, ketua ISRO.

Jalur penjelajah tersebut mengalami pemrograman ulang pada hari Senin ketika bergerak mendekati kawah selebar 4 meter (13 kaki), demikian menurut laporan Reuters. “Sekarang wahana dapat berjalan di jalur baru yang lebih aman”, kata ISRO.

Chandrayaan-3 bergerak dengan kecepatan lambat sekitar 10 sentimeter (4 inci) per detik untuk meminimalkan dampak dan kerusakan akibat medan kasar di bulan.

Keberhasilan misi kali ini menunjukkan terjadinya peningkatan status India sebagai negara berkekuatan teknologi dan luar angkasa setelah upaya pendaratan di bulan pada tahun 2019 yang gagal.

Misi pendaratan Chandrayaan-3 yang dimulai lebih dari sebulan lalu, diperkirakan menelan biaya sebesar USD. 75 juta.

Hanya beberapa hari sebelum kesuksesan India, wahana penjelajah Rusia ‘Luna-25’ yang juga bertujuan untuk mendarat di wilayah bulan yang sama namun jatuh. Jika tidak, Luna-25 akan menjadi pendaratan di bulan pertama yang berhasil dilakukan Rusia setelah berselang 47 tahun absen.

India telah aktif meluncurkan satelit untuk kebutuhan negaranya dan negara lain sejak tahun 1960an, dan berhasil meluncurkan satelit ke orbit Mars pada tahun 2014. Tahun depan, India akan bersama-sama dengan Amerika Serikat untuk melaksanakan misi pertama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. (sin)