oleh Yi Jing – NTD
Baru-baru ini pemerintah Kuba membongkar sindikat perdagangan manusia, sebuah jaringan kriminal yang dirancang untuk memaksa warga Kuba berperang demi militer Rusia.
Kementerian Luar Negeri Kuba mengatakan pada Senin (4 September) menyatakan bahwa Kuba telah membongkar sindikat perdagangan manusia yang memaksa atau memikat warga Kuba untuk berperang demi Rusia di Ukraina.
Kementerian luar negeri Kuba tidak memberikan terlalu banyak rincian dalam pernyataannya, namun mencatat bahwa jaringan perdagangan manusia ini beroperasi secara bersamaan di Kuba dan Rusia.
Raúl Isidron, pembawa berita TV pemerintah Kuba menyampaikan : “Sebuah jaringan perdagangan manusia yang beroperasi di Rusia, menerima warga negara Kuba yang tinggal di sana (Rusia), bahkan menerima beberapa dari Kuba sendiri untuk melawan tindakan di Ukraina.”
Pemerintah Kuba telah meluncurkan tuntutan pidana terhadap mereka yang terlibat dalam perdagangan manusia dan akan terus menindak perdagangan manusia.
Oliva, warga Havana berkata : “Saya bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi tentara bayaran. Saya tidak setuju dengan (menyelundupkan) praktik ini.”
Kementerian Pertahanan Rusia belum menanggapi permintaan komentar apa pun.
Beberapa analis percaya bahwa Rusia sedang mencoba untuk pergi ke Kuba, ribuan mil jauhnya, untuk memaksa penduduk setempat untuk bergabung dengan tentara, hal ini menyoroti kekurangan personil yang dihadapi militer Rusia.
Rusia mengumumkan rencana wajib militer tahun lalu untuk memperluas jumlah angkatan bersenjatanya lebih dari 30 persen menjadi 1,5 juta jiwa. Namun demikian, dikarenakan banyaknya korban jiwa dari militer Rusia dalam Perang Rusia-Ukraina, maka tujuan ini mungkin sulit dicapai. (Hui)