EtIndonesia. Kakek Zhang yang berusia 78 tahun pergi ke kota kabupaten untuk mengirimkan uang sekolah kepada cucunya. Karena sangat lapar, dia makan semangkuk pangsit di kedai di dekat stasiun. Saat membayar, penjual memberi tahu dia bahwa harganya 3.000 yuan (sekitar Rp 6,6 juta). Kakek Zhang mengira dia telah diperas dan bertengkar dengan penjual. Tak disangka, perkataan pemilik tersebut membuat Kakek Zhang meminta maaf dan berterima kasih padanya.
Kakek Zhang adalah pria pekerja keras. Istrinya meninggal ketika dia masih muda. Seorang diri membesarkan putranya hingga menikah. Ketika cucunya baru berusia kurang dari tiga bulan, putranya meninggal secara tak terduga. Keluarga itu sangat miskin, dengan kematian putranya keluarga itu tidak memiliki penopang hidup. Tidak lama kemudian, menantu perempuan juga diam-diam kabur dari rumah, meninggalkan Kakek Zhang dan cucunya untuk bergantung satu sama lain.
Namun, Kakek Zhang tidak menyerah dengan kesulitan yang ada di hadapannya, dan membesarkan cucunya sendirian. Sekarang cucunya berada di sekolah menengah atas, dia akan lulus dan mendapatkan pekerjaan dalam satu tahun. Selama dia bekerja keras selama satu tahun lagi, dia bisa beristirahat.
Pada hari itu, sang cucu harus membayar lebih dari 25.000 yuan (sekitar Rp 55 juta) untuk biaya sekolah. Kakek Zhang tidak punya uang tunai di rumah, jadi dia pergi ke bank di kota kabupaten untuk menarik uang. Menghitung untuk biaya sekolah dan biaya hidup yang dibutuhkan cucunya, Kakek Zhang menarik total 35.000 yuan (sekitar Rp 78 juta).
Ketika dia datang ke kota kabupaten sudah lewat jam satu siang setelah menarik uang. Kakek Zhang merasa lapar, jadi dia ingin mencari restoran murah untuk makan. Dia berjalan berkeliling dan melihat sebuah restoran pangsit dengan papan harga 30 yuan semangkuk pangsit tergantung di luar pintu.
Kakek Zhang agak ragu-ragu dan berdiri lama di depan restoran, dan akhirnya memutuskan untuk masuk dan memesan pangsit. Setelah beberapa saat, pesanannya datang, dan menurutnya rasanya enak. Dia sudah lama tidak makan pangsit yang begitu enak, dan dia bahkan meminum kuahnya.
Setelah Kakek Zhang selesai makan, dia pergi untuk membayar. Dia mengeluarkan 100 yuan dari sakunya dan menyerahkannya kepada penjual.
Penjual berkata: “Kakek, apa yang Anda makan barusan adalah pangsit khas toko kami. Semangkuk harganya 3.000 yuan.”
Ketika Kakek Zhang mendengarnya, dia pikir dia tidak mendengarnya dengan jelas, jadi dia bertanya lagi, tetapi pemilik tetap memberitahunya bahwa pangsit harganya 3.000 yuan semangkuk.
Paman itu berpikir, hari ini saya bertemu dengan penjual yang curang yang berspesialisasi dalam menindas orang tua. Meskipun Kakek Zhang sudah tua dan kakinya tidak sebaik sebelumnya, dia tidak akan mudah ditipu begitu saja, jadi dia berdebat dengan penjual.
Penjual pangsit tidak mau berdebat dengannya, tetapi berkata,: “Tidak ada gunanya bagimu untuk mengatakan bahwa ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan kamu tidak dapat pergi tanpa membayar tagihan. Kamu hubungi keluargamu dan minta mereka untuk memberi kamu uang, Ketika mereka datang, Anda akan tahu mengapa semangkuk pangsit ini seharga 3.000 yuan.”
Ketika Kakek Zhang mendengar ini, dia marah lebih keras lagi. Kemudian dia menelepon keponakannya yang bekerja di proyek di kabupaten, dan mengatakan bahwa dia makan pangsit di kedai dan diperas oleh penjual, dan penjual bersikeras agar dia membayar 3.000 yuan, dan memintanya untuk datang dan melihatnya.
Setelah beberapa saat, keponakannya datang dengan beberapa temannya, dan Kakek Zhang bergegas maju untuk mengadu. Penjual bangkit dan berjalan ke kakek dan keponakannya, dan berkata dengan pelan-pelan :” Mari kita bicara dengan baik-baik di dalam.”
Penjual mengajak Kakek Zhan dan keponakannya masuk ke dalam dan berkata kepada keponakan kakek Zhang: “Pria di luar adalah penjahat yang biasa mencuri uang dari orang tua. Saya melihat dia mengikuti lelaki tua ini. Saya khawatir dia mengincar uang lelaki tua ini.”
Setelah keponakan Kakek Zhang mendengar ini, dia melirik keluar, dan tidak jauh dari pintu menemukan ada seorang pria yang berdiri di pinggir jalan, dia segera memahami kebenaran masalah tersebut, dan dengan cepat menoleh untuk berterima kasih kepada penjual.
Ternyata begitu Kakek Zhang keluar dari bank, dia telah menjadi target penjahat itu. Karena penjahat itu sudah terbiasa beroperasi di sekitar stasiun, pemilik restoran pangsit ini telah berbisnis di pintu gerbang stasiun sepanjang tahun, sehingga dia bisa mengenalinya.
Penjual pangsit khawatir Kakek Zhang yang sudah tua dan akan menjadi korban penjahat itu. Jadi, dia sengaja mempersulit Kakek Zhang, dan memintany untuk lebih waspada.
Keponakan Kakek Zhang mengatakan yang sebenarnya kepada Kakek Zhang. Setelah mendengar ini, Kakek Zhang merasa malu, dia merasa malu karena baru saja mengatakan banyak hal buruk kepada penjual, dan terus meminta maaf kepadanya.
Pemilik restoran tidak segan-segan merusak citra kedainya untuk membantu Kakek Zhang agar tidak menjadi korban penjahat. Itu bisa digambarkan sebagai niat baik dan mengagumkan.
Kakek Zhang, dia berusia 78 tahun. Dia tinggal sendirian. Tidak mudah mengumpulkan 35.000 yuan.
Jika Anda ingin pergi keluar, pastikan untuk menjaga barang-barang Anda dengan baik. Yang terbaik adalah pergi ke bank bersama keluarganya, agar tidak menjadi incaran para penjahat.
Semangkuk pangsit 3.000 yuan ini bukanlah pangsit biasa, melainkan pangsit yang mewakili kebaikan dan keadilan, yang membuat kita merasakan cinta yang tulus di antara manusia.
Sama seperti pemilik kedai pangsit, dia cerdas dan bijaksana dengan rasa keadilan! (yn)
Sumber: kknsays