EtIndonesia. Ketika seekor anjing liar yang sendirian saat memasuki kawasan sungai tiba-tiba dikelilingi oleh tiga buaya menakutkan, dia pasti merasa hidupnya seperti tergantung pada seutas benang.
Namun, dalam kejadian yang spektakuler, dua ekor buaya membuat pilihan yang tidak terduga. Mereka dengan lembut membimbing anak anjing liar itu ke tempat yang aman setelah dia berlindung di sungai untuk melarikan diri dari gerombolan anjing liar lainya yang mengejarnya.
Para ahli percaya bahwa alih-alih memakan anjing liar tersebut, buaya rawa malah mengarahkannya menjauh dari tepi sungai, tempat sekelompok anjing menggonggong yang menunggunya, ini terjadi di negara bagian Maharashtra, India barat.
Para ilmuwan melihat bahwa buaya secara aktif menggunakan moncongnya untuk melakukan kontak fisik dengan anjing tersebut, dengan lembut membujuknya untuk berjalan menuju saluran aman ke tepi sungai, sehingga akhirnya anjing tersebut dapat melarikan diri dari kejaran anjing liar lainya, menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam Journal of Threatened Taxa.
Pengamatan mereka sangat luar biasa karena buaya berada dalam jangkauan serangan dan mungkin dengan mudah memangsa anjing tersebut. Meskipun demikian, mereka menghindari agresi dan, yang mengejutkan, memilih untuk mengawal anjing tersebut ke tempat yang aman. Perilaku ini menunjukkan dengan jelas bahwa buaya-buaya tersebut tidak lapar selama pertemuan yang jarang terjadi ini.
Ketika seekor anjing liar tiba-tiba dikelilingi oleh tiga buaya saat memasuki wilayah sungai, kemungkinan besar ia mengira peluangnya untuk bertahan hidup sangat kecil. Dalam takdir yang menakjubkan, dua ekor buaya membuat pilihan yang luar biasa.
Mereka dengan lembut membimbing anak anjing kecil yang tersesat itu ke tempat yang aman setelah dia melompat ke sungai untuk melarikan diri dari kejaran sekawanan anjing liar lainya. Para ahli masih bingung mengapa buaya rawa, yang beratnya bisa mencapai 1.000 pon, tidak menganggap anjing liar sebagai makanan yang layak.
Namun, mereka berpendapat bahwa buaya rawa, yang sering dikenal sebagai perampok, tidak selalu kejam dan bahwa kejadian ini mungkin menunjukkan kecerdasan emosional.
Menurut para ahli, konsep “empati emosional”, yang berarti satu spesies bisa merasakan perasaan terhadap spesies lain, belum sepenuhnya diselidiki pada para perampok.
Mereka berpendapat bahwa kejadian langka seekor anjing “diselamatkan” oleh sekelompok buaya mungkin lebih berkaitan dengan empati daripada altruisme. Terakhir, para ilmuwan menyatakan bahwa “reptil telah diremehkan dalam hal kognisi hewan.”
Kejadian yang tidak biasa ini mempertanyakan pandangan umum mengenai kapasitas kognitif hewan reptil.
Apa pendapat Anda tentang ini? (yn)
Sumber: indiatimes