Pada peringatan 75 tahun berdirinya Tentara Nasional Korea Selatan, Presiden Yoon Suk Yeol pada Selasa (26 September) berpidato dan menyatakan bahwa jika Korea Utara menggunakan senjata nuklir, hal ini akan menyebabkan berakhirnya rezim Kim. Pada hari itu, Korea Selatan juga mengadakan parade militer terbesar pertama dalam sepuluh tahun terakhir
oleh Jin Yan dan Park Byung-yuanÂ
Pada Selasa 26 September, acara peringatan “Hari Tentara Nasional” untuk merayakan ulang tahun ke-75 berdirinya Tentara Korea diadakan di Bandara Seoul di Kota Seongnam, Korea Selatan.
Acara peringatan ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan pertahanan nasional Korea Selatan yang kuat.
Tank K2 dan artileri self-propelled K9, yang disertifikasi melalui ekspor ke Polandia, ikut berpartisipasi dalam acara parade ini.
Teriakan tim taekwondo memenuhi seluruh acara. Gerakan yang menunjukkan kekuatan otot tersebut mengirimkan peringatan keras kepada musuh dan juga menyatakan kesediaan Korea Selatan untuk mendukung perdamaian kepada komunitas internasional.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berbicara kepada pasukan di tengah hujan. Ia menegaskan kembali sikap kerasnya terhadap Korea Utara.
“Jika Korea Utara melancarkan provokasi, militer Korea Selatan akan membalas berdasarkan kemampuan tempur sebenarnya dan persiapan militer yang kuat. Sampai Korea Utara menggunakan senjata nuklir, maka rezimnya akan berakhir karena tindakan keras yang pasti akan diambil oleh aliansi Korea Selatan – AS”, kata Yoon Suk Yeol.
Sore itu, parade militer berskala besar pertama dalam sepuluh tahun terakhir diadakan di jalanan di Kota Seoul, Korea Selatan. Senjata mulai dari rudal balistik hingga helikopter serang melewati jalan-jalan utama Seoul, Presiden Yoon Suk Yeol dan warga sipil berpartisipasi dalam parade militer hari itu.
Yoon Suk Yeol mengatakan : “Meskipun telah mendapat peringatan dari komunitas internasional selama beberapa dekade terakhir, tetapi Korea Utara terus saja mengembangkan kemampuan senjata nuklir dan rudalnya, bahkan secara terbuka mengancam akan menggunakan senjata nuklir. Hal ini merupakan ancaman nyata bagi rakyat dan negara Korea Selatan, juga menjadi tantangan besar bagi perdamaian dunia”.
Pada acara hari itu, Presiden Yoon mengadakan parade militer untuk pasukan yang berpartisipasi dalam upacara peringatan tersebut, dan memberikan medali serta penghargaan kepada prajurit dan pasukan yang berjasa. (sin)