22 Warga AS Dikonfirmasi Tewas dalam Perang Israel-Hamas, 17 Lainnya Masih Hilang

Lorenz Duchamps

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi pada Rabu (11/10/2023) bahwa sedikitnya 22 warga AS telah terbunuh sejak  Hamas yang didukung Iran melancarkan pemboman dan serangan darat ke Israel.

“Kami tahu bahwa sejauh ini, 22 warga AS kehilangan nyawa mereka dan 17 orang masih belum ditemukan,” kata sekretaris pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, dalam sebuah konferensi pers yang dihadiri oleh koordinator Dewan Keamanan Nasional, John Kirby. 

“Kami tahu bahwa angka-angka ini kemungkinan besar akan meningkat di hari-hari mendatang.”

Pengumuman ini muncul kurang dari 24 jam setelah Presiden Joe Biden mengumumkan pada Selasa malam bahwa warga negara Amerika Serikat diyakini termasuk di antara para sandera yang disandera oleh Hamas, sebuah organisasi teroris yang ditetapkan oleh AS.

Kirby, yang menyampaikan pernyataan presiden dalam taklimat hari Rabu, mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliki “sedikit informasi yang lebih baik hari ini” mengenai jumlah warga AS yang saat ini disandera Hamas.

Dia tidak merinci berapa banyak warga negara AS yang diyakini ditahan oleh Hamas, tetapi dia menunjukkan bahwa mereka termasuk di antara 17 warga AS yang saat ini belum ditemukan, yang merupakan angka yang lebih kecil dari yang diumumkan sebelumnya.

“Kami tahu bahwa sejumlah warga AS itu sedang disandera oleh Hamas,” kata Kirby. “Saya pikir kita semua perlu menguatkan diri kita sendiri untuk menghadapi kemungkinan yang sangat jelas bahwa angka-angka ini akan terus meningkat dan  kita mungkin akan menemukan lebih banyak lagi warga Amerika yang menjadi bagian dari kelompok penyandera.”

Jumlah korban tewas terbaru di AS ini merupakan peningkatan dari sehari sebelumnya, ketika Presiden Biden mengonfirmasi bahwa 14 warga AS termasuk di antara mereka yang tewas.

Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan kepada para wartawan dalam konferensi pers Selasa bahwa AS percaya bahwa masih ada “20 atau lebih warga AS” yang belum ditemukan, jumlah yang lebih tinggi dari update Rabu.

“Kami tidak tahu tentang kondisi mereka dan kami tidak dapat mengkonfirmasi jumlah pasti warga negara Amerika yang disandera,” kata Sullivan. 

“Namun saya ingin menggarisbawahi dan menekankan bahwa bukan berarti ada 20 atau lebih sandera Amerika. Hanya saja, itulah jumlah yang saat ini belum ditemukan.”

Korban Tewas Baku Tembak Israel-Gaza

Sedikitnya 1.200 warga Israel tewas dan lebih dari 2.700 lainnya terluka sejak Hamas melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, kata pihak militer Israel. 

Pihak Israel telah bersumpah akan memberikan hukuman yang setimpal atas serangan teroris yang paling mematikan dalam 75 tahun sejarahnya, yang menyebabkan mayat-mayat bergelimpangan di sebuah festival musik.

ZAKA, sebuah layanan pencarian dan penyelamatan darurat di Israel, telah menemukan lebih dari 260 mayat di Supernova Sukkot Gathering di dekat perbatasan Gaza-Israel, tempat para militan Hamas melemparkan granat dan menyemburkan tembakan otomatis ke arah para penonton konser. Jumlah korban jiwa yang mengejutkan pada acara terbuka tersebut akan tercatat dalam sejarah Israel sebagai pembantaian warga sipil terburuk di negara itu.

Sementara itu, serangan balasan Israel ke wilayah Gaza yang diblokade telah menewaskan sedikitnya 1.100 orang dan melukai 5.339 orang, menurut kementerian kesehatan Palestina. Selain itu, sekitar 535 bangunan tempat tinggal telah dihancurkan, menyebabkan sekitar 250.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Jumlah korban tewas di antara warga negara Inggris juga meningkat. Hingga Rabu pagi, 17 warga Inggris, termasuk anak-anak, tewas atau hilang di Israel, demikian dilaporkan BBC. Jumlah ini meningkat dari perkiraan sebelumnya yang hanya 10 orang.

Kedutaan Besar Rusia di Tel Aviv mengatakan jumlah warga Rusia yang tewas dalam perang Israel-Hamas meningkat menjadi empat orang.

Marina Ryazanova, juru bicara kedutaan, mengatakan kepada media pemerintah TASS bahwa mereka yang “terdaftar sebagai korban tewas” memiliki kewarganegaraan ganda Israel dan Rusia. Ia juga mengonfirmasi bahwa enam warga negara Rusia kini secara resmi terdaftar sebagai orang hilang,

“Dengan menyesal kami sampaikan bahwa menurut data terbaru dari pihak Israel… empat warga Rusia, yang juga memiliki kewarganegaraan Israel, terdaftar sebagai korban tewas. Kami saat ini sedang menyelidiki semua situasi,” kata Ryazanova.

Sementara itu, Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne telah mengumumkan bahwa beberapa anak Prancis kemungkinan besar telah diculik oleh Hamas dan mungkin termasuk di antara para sandera yang dibawa ke Gaza.

“Saya ingin memberikan perhatian khusus kepada para korban Prancis [di Israel] dan rekan-rekan kami yang masih hilang, yang situasinya sangat mengkhawatirkan. Di antara mereka, beberapa anak-anak, mungkin diculik,” kata Borne kepada Senat Prancis pada hari Rabu, demikian kantor berita Reuters melaporkan. (asr)