Israel Bentuk Pemerintahan Masa Perang, Bersumpah Menghancurkan Hamas

Li Mei dan Rong Yu – NTD

Sejak organisasi militan Palestina Hamas melancarkan serangan ke Israel pada Sabtu lalu, lebih dari 2.600 orang di kedua  pihak  terbunuh. Pada Kamis (12 Oktober), tentara Israel melanjutkan serangan balik kekerasannya terhadap Hamas,  pada saat yang sama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pembentukan pemerintahan koalisi sementara dan berjanji untuk melenyapkan Hamas.

Kementerian Pertahanan Israel merilis video pada  Kamis 12 Oktober  yang menunjukkan pasukan Israel menyerang dan membom beberapa posisi militan Hamas di Gaza, termasuk rumah Mohammed Abu Shamra, yang dikatakan sebagai mata-mata angkatan laut Hamas.

Israel mengatakan pengepungan Gaza, yang akan memutus pasokan air dan listrik, tidak akan berakhir sampai para sandera dibebaskan. Pada saat yang sama, tentara Israel mengerahkan formasi tank dan kendaraan lapis baja di dekat Gaza sebagai persiapan melancarkan serangan darat.

Pada Rabu (11 oktober), Perdana Menteri Israel Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkata : “Kami berjuang dengan seluruh kekuatan kami di semua lini. Kami akan melanjutkan serangan kami sampai semua anggota Hamas tersingkir.”

Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan pemimpin oposisi Benny Gantz bersama-sama mengumumkan pembentukan pemerintahan koalisi sementara masa perang untuk melenyapkan Hamas.

Galante mengatakan, selama 47 tahun mengabdi pada negara, dia belum pernah melihat pembunuhan yang begitu mengerikan.

Menteri Pertahanan Israel Yov Galante mengatakan: “Anak-anak dicekik dan dibunuh, orang-orang dibakar sampai mati. Tindakan biadab seperti itu belum pernah dialami oleh orang Yahudi sejak tahun 1945.”

Pemimpin oposisi Benny Gantz mengatakan Israel akan menjadi negara paling kuat di kawasan, dengan tentara dan penduduk paling kuat di dunia.

Pemimpin oposisi Israel Gantz:  “Kami melihat pesawat demi pesawat yang penuh dengan anak muda yang pulang ke rumah untuk membela tanah air mereka.”

Pada Kamis, Presiden Israel Isaac Herzog meminta semua negara untuk mengambil sikap terhadap pembantaian yang sedang berlangsung.

“Saya telah mengunjungi keluarga-keluarga warga Israel yang diculik dan dibajak, dan itu sangat tragis dan menyakitkan. Israel akan melakukan segala cara untuk membawa mereka pulang dengan selamat sesegera mungkin. Masyarakat internasional harus segera diserukan untuk tidak berdiam diri dan mengambil segala tindakan untuk membawa mereka pulang secepatnya,” katanya. (Hui)

FOKUS DUNIA

NEWS