oleh Zhang Ting
Pejabat Kementerian Pertahanan AS mengatakan bahwa pihaknya telah menyeleksi sekitar 2.000 orang tentara yang dapat sewaktu-waktu dikirim ke Timur Tengah guna mendukung Israel.
Media “Wall Street Journal” yang mengutip informasi dari pejabat Pentagon memberitakan, bahwa tugas dari pasukan yang dipilih adalah yang khusus memberikan konsultasi dan dukungan medis. Mereka berasal dari semua cabang militer AS dan tidak dimaksudkan untuk bertugas dalam peran tempur.
Para pejabat juga mengatakan bahwa tentara yang terpilih saat ini sudah berada di dalam dan di luar Timur Tengah, termasuk di Eropa. Tidak jelas dalam keadaan apa Amerika Serikat baru akan mengerahkan pasukan ini, atau ke mana mereka akan dikerahkan. Namun keputusan Pentagon menandakan bahwa Amerika Serikat siap mendukung pasukan Israel jika Israel melancarkan serangan darat ke Gaza.
Media “The Times of Israel” yang mengutip ucapan 2 orang pejabat AS melaporkan. bahwa Pentagon telah mengeluarkan perintah persiapan penempatan untuk menanggapi perang antara Israel dan Hamas kepada sekitar 2.000 orang tentara AS.
Salah seorang pejabat tersebut mengatakan bahwa pasukan tersebut akan melakukan berbagai misi dukungan, seperti dukungan medis tambahan atau dukungan penanganan limbah yang mengandung bahan peledak, serta memberikan keamanan tambahan di penyeberangan perbatasan.
Salah seorang pejabat mengatakan, mereka tidak akan dikirim ke Israel tetapi bisa dikirim ke negara-negara di kawasan sekitarnya.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Minggu (15 Oktober) memperingatkan, bahwa ada risiko eskalasi dari konflik yang terjadi di Timur Tengah. Hizbullah mungkin akan membuka front kedua melawan Israel, dan Iran juga mungkin akan terlibat secara langsung dalam konflik tersebut.
Sullivan mengatakan bahwa Amerika Serikat terpaksa harus bersiap menghadapi semua kemungkinan itu. Dan Amerika Serikat sudah melakukan hal ini dengan memobilisasi aset militer yang bertujuan untuk mencegah dan menghindari resiko terjadinya eskalasi konflik.
Sejauh ini, Pentagon telah mengerahkan dua kapal induknya ke perairan dekat Israel, dan juga telah memobilisasi beberapa pesawat serang A-10 dan pesawat pembom tempur F-15E Strike Eagle ke Timur Tengah.
Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan tiba-tiba terhadap Israel. Menteri Pertahanan AS Austin kemudian mengeluarkan pernyataan. Selain mengumumkan bantuan militer AS kepada Israel, ia juga mengatakan bahwa pasukan AS di seluruh dunia sudah berada dalam keadaan siaga untuk mendukung pencegahan eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah. (sin)