Konflik Israel-Hamas : Konvoi Pertama Pasokan Bantuan Darurat Memasuki Jalur Gaza

Ting Zhang

Penyeberangan perbatasan Rafah dibuka secara singkat pada Sabtu (21 Oktober) pagi, yang memungkinkan truk-truk pertama yang membawa pasokan kemanusiaan darurat memasuki Jalur Gaza yang terkepung dari Mesir.

Truk-truk tersebut membawa makanan, air, dan obat-obatan. Menurut pihak berwenang Mesir di perlintasan Rafah, 13 truk membawa obat-obatan dan pasokan medis, lima truk membawa makanan dan dua truk membawa air.

Daniel Hagari, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada hSabtu mengatakan kepada wartawan bahwa konvoi bantuan tersebut tidak bermuatan bahan bakar. 

Israel secara historis menyediakan sebagian besar pasokan energi ke Gaza, namun pasokan tersebut dihentikan setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.

PBB mengatakan perbekalan konvoi tersebut, termasuk perbekalan penyelamat jiwa, akan diterima dan didistribusikan oleh Bulan Sabit Merah Palestina(Palestinian Red Crescent.

Pada 7 Oktober, Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel dan mengirim pasukan teror untuk menyusup ke komunitas Israel dan melakukan pembantaian berdarah. Israel kemudian melancarkan pemboman dan pengepungan Gaza  untuk menghancurkanHamas. Israel meminta warga Gaza untuk mengevakuasi dari zona yang dibom, sedangkan Hamas meminta warga sipil agar tetap di sana. Perang ini tidak hanya menewaskan lebih dari 1.400 warga Israel, namun ribuan warga Palestina juga kehilangan nyawa. Seiring berlarutnya perang, krisis di Gaza semakin meningkat.

Presiden AS Joe Biden mengatakan awal pekan ini bahwa ia telah mencapai kesepakatan dengan Israel dan Mesir untuk mengizinkan 20 truk bantuan memasuki Gaza melalui penyeberangan Rafah antara Gaza dan Mesir. Biden mengatakan pada Jumat (20 Oktober) bahwa dia yakin truk pertama akan lewat dalam waktu 48 jam.

Rekaman yang disiarkan televisi pemerintah Mesir menunjukkan bahwa setelah lebih dari 200 truk bantuan menunggu selama beberapa hari, Mesir membuka perbatasan Rafah untuk pengiriman pasokan kemanusiaan.

Militer Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa bantuan yang masuk ke Gaza hanya akan disalurkan ke selatan dan mendesak warga sipil Palestina untuk mengungsi ke Gaza selatan, sementara Israel terus meningkatkan serangan ke Gaza utara.

Ini bukan pertama kalinya Hamas dan Israel terlibat konflik, namun ini merupakan serangan terbesar yang dilakukan Hamas. Israel bersumpah untuk memberantas Hamas. Pasukan Pertahanan Israel menyebutnya sebagai “perang untuk bertahan hidup”.

Israel mengerahkan tank dan pasukan di dekat perbatasan Gaza dan berencana melancarkan serangan darat di Gaza untuk menghancurkan Hamas. Militan Gaza juga melancarkan serangan roket ke komunitas Israel selatan.

Israel menduduki Gaza dari 1967 hingga 2005. Pada 2005, Israel menarik diri dari Gaza. Dua tahun kemudian, Hamas mengambil alih Gaza. Beberapa warga Israel menyalahkan penarikan Israel dari Gaza atas kekerasan sporadis yang terus berlanjut sejak saat itu. (Hui)

FOKUS DUNIA

NEWS