The Associated Press
Militer Rusia mengatakan bahwa serangan rudal Ukraina ke sebuah galangan kapal di Krimea yang dianeksasi telah merusak sebuah kapal Rusia.
Seperti dilaporkan Associated Press, Senin 6 November 2023, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Sabtu malam bahwa pasukan Ukraina menembakkan 15 rudal jelajah ke galangan kapal Zaliv di Kerch, sebuah kota di sebelah timur Semenanjung Krimea. Pertahanan udara menembak jatuh 13 rudal, tetapi yang lainnya menghantam galangan kapal dan merusak sebuah kapal, demikian pernyataan dari kementerian tersebut.
Kementerian tidak memberikan rincian tentang kapal tersebut atau tingkat kerusakannya.
Komandan angkatan udara Ukraina, Mykola Oleshchuk, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pada saat serangan yang dilakukan oleh penerbangan taktis Ukraina, “salah satu kapal paling modern dari armada Laut Hitam Rusia sedang berada di galangan kapal – pembawa rudal jelajah Kalibr.” Namun, dia tidak mengatakan secara langsung bahwa kapal ini rusak akibat serangan tersebut.
Semenanjung Krimea, yang dicaplok Rusia secara ilegal dari Ukraina pada tahun 2014, telah sering menjadi target sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina 20 bulan yang lalu. Krimea telah menjadi pusat utama yang mendukung invasi tersebut.
Ukraina semakin menargetkan fasilitas angkatan laut di Krimea dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan September, serangan rudal Ukraina ke galangan kapal strategis di kota pelabuhan Sevastopol merusak dua kapal Rusia dan melukai 24 orang. Kemudian pada bulan yang sama, serangan rudal menghantam markas besar angkatan laut Rusia di Sevastopol.
Mengomentari serangan hari Sabtu, kepala kantor kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengatakan dalam sebuah unggahan Telegram pada hari Minggu pagi bahwa “kehidupan terus-menerus membuktikan bahwa tidak akan ada armada Laut Hitam (Rusia) di Krimea.”
Sementara itu, militer Ukraina mengatakan bahwa sebuah serangan rudal Rusia telah menewaskan tentara dan melukai warga sipil di daerah Zaporizhzhia pada hari Jumat malam. Rincian mengenai serangan tersebut, yang dilaporkan dilakukan oleh rudal balistik Iskander, belum dipublikasikan.
Sebuah video yang diunggah di media sosial mengklaim bahwa serangan itu mendarat di sekelompok tentara yang sedang berkumpul untuk sebuah upacara penghormatan kepada sesama tentara. Tidak ada konfirmasi segera mengenai jumlah korban tewas dan luka-luka. Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan bahwa ia telah memerintahkan penyelidikan.
Serangan rudal mematikan di sebuah desa di Ukraina pada 5 Oktober menewaskan 59 warga sipil yang sedang menghadiri upacara pemakaman seorang tentara lokal yang tewas dalam pertempuran melawan pasukan Rusia. (asr)