EtIndonesia. Teman atau kerabat dekat acap berpesan terhadap orang lansia, agar lebih memperhatikan kehangatan tubuh, terutama ketika udara berubah dingin. Faktanya, seiring bertambahnya usia, orang memang lebih rentan terhadap rasa dingin. Sekarang mari kita ikuti apa yang dikatakan oleh para ahli.
Jika kita juga semakin mudah merasa dingin dengan bertambahnya usia, itu normal. Kata dokter bahwa itu adalah bagian dari proses penuaan alami. Penyebabnya antara lain karena penipisan kulit dan berkurangnya massa otot.
Kepada Huffington Post, June McKoy, seorang ahli geriatri di Northwestern Medicine mengatakan : “Seiring bertambahnya usia, kulit kita akan menipis dan kehilangan beberapa sel. Selain itu juga kehilangan bantalan lemak.”
June McCoy mengatakan, bantalan lemak seperti penyekat di rumah yang dapat berfungsi untuk menjaga kehangatan bagi tubuh orang. Ketika seseorang kehilangan sebagian lemaknya, tubuh kehilangan sebagian kemampuannya untuk mempertahankan kehangatan.
James Powers, ahli geriatri di Vanderbilt University, mengatakan bahwa hilangnya lemak sangat mungkin terjadi di bagian kaki dan lengan. Sehingga kita akan lebih merasakan dinginnya area ini ketimbang bagian tubuh lainnya.
Selain kehilangan lemak, penuaan juga menyebabkan hilangnya otot. James Powers mengatakan bahwa mulai usia 30 tahun, orang akan kehilangan 3% hingga 8% massa otot mereka setiap 10 tahun. Oleh karena itu, pada usia 65 tahun, banyak orang sudah kehilangan lebih dari 10% massa otot. Begitu di usia 80 tahun, orang kehilangan 30% massa otot.
James Powers menjelaskan bahwa hal ini tidak hanya memengaruhi kekuatan kita, tetapi juga memengaruhi tingkat kehangatan kita. Otot adalah organ yang paling aktif secara metabolik. Jaringan otot yang paling banyak menggunakan oksigen dan melakukan metabolisme, menghasilkan panas yang membuat tubuh kita tetap hangat.
Ariel Green, profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, mengungkapkan bahwa meskipun lebih mudah merasa kedinginan adalah bagian alami dari proses penuaan, tetapi hal itu bisa jadi disebabkan oleh masalah kesehatan.
Misalnya, penderita diabetes, penderita sirkulasi darah yang buruk, atau gagal jantung mungkin lebih mudah merasa kedinginan, begitu pula penderita hipotiroidisme dan anemia, kata Ariel Green.
Ia mengatakan, jika hal ini terjadi pada kita, sebaiknya periksakan ke dokter, namun tidak perlu terlalu khawatir.
Bagaimana mengatasi masalah rasa dingin ?
James Powers mengatakan menggunakan selimut dan sweater adalah cara yang terbaik untuk menjaga kehangatan tubuh, terutama di tempat yang udaranya dingin. Selain itu, mengenakan pakaian berlapis dan berada di lingkungan yang hangat juga dapat membantu.
Ia juga mengatakan olahraga juga bisa membantu. Kita juga bisa melalui olahraga untuk mengurangi gangguan dari penyebab yang membuat kita merasa kedinginan, yaitu hilangnya massa otot. Sedangkan olahraga sendiri bisa membuat kita merasa lebih hangat.
Green menambahkan, orang cenderung merasa kedinginan jika tidak banyak bergerak dalam jangka waktu lama. Jika Anda cenderung merasa lebih dingin seiring bertambahnya usia, maka Anda wajib lebih sering bergerak.
Ariel Green merekomendasikan kita untuk rajin berjalan kaki, bersepeda, atau melakukan latihan angkat beban sederhana seperti mengangkat botol berisi air atau kaleng sup beberapa kali sambil duduk di kursi. Lakukan saja beberapa aktivitas yang bisa melancarkan sirkulasi darah dan membuat kita merasa lebih hangat.
Yang paling penting, katanya, adalah usahakan selalu bergerak. Selain menjaga kehangatan, olahraga juga dapat membantu kesehatan jantung dan mental, serta mengurangi risiko cedera. Dengan kata lain, olahraga membantu dalam segala aspek. (sin/yn)
Sumber: epochtimes