Mark Space
Perusahaan Israel Elbit Systems telah mengembangkan drone “pembunuh kamikaze” Lanius. Ini merupakan drone bunuh diri AI (Artificial Intelligence) mini dengan empat rotor. Selain itu, juga merupakan pengembangan dari drone balap multi-rotor sebagai basisnya, oleh sebab itu memiliki kemampuan manuver percepatan untuk menerjang sasaran dan “meledakkan diri”. Drone ini juga dilengkapi dengan fungsi AI, yang dapat melacak, dan menyerang secara otomatis, bahkan fungsi hemat listrik saat mengintai dan menunggu.
Drone yang diluncurkan pada akhir 2022 lalu ini cocok digunakan pada berbagai lingkungan yang rumit, dapat membawa beban efektif yang mematikan maupun tidak mematikan, setara dengan amunisi yang bergerak di lingkungan yang rumit.
Pada saat sasaran belum sempat bereaksi, Lanius akan menyergap dengan cepat, dan meledakkan bomnya, hal ini sangat membantu pasukan Israel dalam perang urban di Gaza.
Dalam benak kita semua, sepertinya hanya Tiongkok dan AS-lah negara besar pembuat drone, sedangkan Israel sepertinya terkesan tidak begitu hebat.
Tetapi sebenarnya Israel adalah negara pengekspor drone militer terbesar di seluruh dunia, jumlah ekspor drone militer yang diproduksi oleh Israel mencapai lebih dari 60% pangsa pasar drone di seluruh dunia.
Pada 2022, ekspor produk pertahanan Israel memecahkan rekor, dan telah mencapai 12,5 milyar dolar AS (195 triliun rupiah).
Di antaranya ekspor drone dan sistem nirawak memiliki porsi terbesar hingga mencapai 25%, kemudian disusul dengan rudal dan sistem anti rudal serta pertahanan udara mencapai 19%, perlengkapan radar dan perang elektronik 13% dan lain-lain. Bisa dilihat ekspor drone militer memiliki rasio terbesar dalam ekspor peralatan militer Israel, betapa kemampuan drone buatan Israel tersebut telah diakui oleh negara-negara lain.
Dalam jajaran drone Israel terdapat drone durasi terbang panjang dengan ketinggian menengah, ada juga drone mini dan loitering munition. Drone durasi terbang panjang dengan ketinggian menengah, memiliki tingkat kesulitan pengembangan yang tinggi, tapi lingkup aplikasinya luas, merupakan produk high-end drone.
Drone mini dan loitering munition jenis kecil cocok untuk perang urban atau kota, memiliki keunggulan dalam perang melawan teroris dan anti kerusuhan. Saat ini, Israel telah mengembangkan puluhan jenis drone dan loitering munition, dengan fungsi perang meliputi pengintaian dan peringatan dini, serbuan dengan senjata, memutus komunikasi, pasokan logistik dan lain sebagainya.
Drone tipe besar Israel antara lain “Heron”, “Super Heron”, dan “Hermes”, yang mampu membawa bobot 150 kg sampai 2.700 kg, dengan durasi terbang 20~50 jam, dapat melakukan pengintaian secara real time, pengawasan dan penargetan, mengkoreksi tembakan pasukan artileri, memutus komunikasi, pengawasan wilayah perairan, serta memperkirakan kerusakan perang.
Israel juga sangat memperhatikan pengembangan loitering munition, yaitu rudal atau amunisi yang berkeliaran, mereka memiliki kelompok loitering munition yang terkenal serta dalam jumlah besar, termasuk Harpy, Harop, Hero, SkyStriker, FireFly dan sebagainya. (sud)