Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza yang diyakini menyembunyikan markas besar Hamas, dikepung seluruhnya oleh tentara Israel dan menyerukan elemen Hamas untuk menyerah. Pada hari yang sama, militer AS di Timur Tengah mengumumkan telah menewaskan enam proksi Iran
Ren Hao – NTD
Perang antara Israel dan Hamas telah berkecamuk selama 39 hari. Pada Senin 13 November, masih ada asap di bagian utara Gaza. Pasukan darat Israel telah mengepung Rumah Sakit Shifa.
Israel mengatakan markas Hamas tersembunyi di bawah rumah sakit terbesar di Gaza, namun demikian Hamas membantahnya. Amerika Serikat mengkonfirmasi pada 13 November bahwa struktur komando Hamas memang disembunyikan di rumah sakit tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa Rumah Sakit Shifa tidak memiliki listrik dan bayi prematur di inkubator telah dikeluarkan dan dibungkus dengan selimut termal. Pasien yang membutuhkan peralatan penunjang kehidupan juga berada dalam kondisi kritis.
Meski Israel sudah mengirimkan pasokan listrik ke sekitar rumah sakit, pihak rumah sakit tidak mengirimkan siapa pun untuk mengambilnya. Tentara Israel juga membuka jalan aman untuk memungkinkan warga sipil di rumah sakit keluar, namun staf medis menolak untuk mengungsi.
Israel dan komunitas internasional telah mendesak Hamas untuk menyerah guna membebaskan pasien rumah sakit.
Di saat yang sama, keberadaan 239 sandera yang ditahan Hamas selama lebih dari enam minggu masih belum diketahui. Israel telah berulang kali menegaskan bahwa tidak akan ada gencatan senjata tanpa Hamas membebaskan para sandera.
Pada Senin 13 November, tentara Israel juga merilis sebuah video yang mengatakan bahwa sejumlah besar senjata yang digunakan oleh militan Hamas dalam serangan diam-diam terhadap Israel ditemukan di bawah air di perairan Gaza.
Sejak perang dimulai, militer Israel telah melakukan 4.300 serangan udara dan darat di Gaza, menargetkan ratusan peluncur roket anti-tank, 300 terowongan, lebih dari 100 bangunan jebakan, dan ratusan ruang Perang dan pusat komando Hamas.
Di perbatasan utara Israel, baku tembak antara tentara Israel dan Hizbullah Lebanon masih berlangsung dengan “penahanan”. Setelah Hizbullah menembakkan rudal anti-tank ke tentara Israel, tentara Israel melancarkan serangan udara lainnya terhadap fasilitas Hizbullah di Lebanon.
Pada 13 November, militer AS di Suriah menyatakan bahwa mereka telah menewaskan total 6 teroris yang didukung Iran selama akhir pekan lalu. Ini adalah pertama kalinya sejak perang antara Israel dan Hamas, militer AS menewaskan proksi Iran yang mendukung Hamas dan Hizbullah.
Sejak 17 Oktober, militer AS di Timur Tengah telah diserang oleh ekstremis sebanyak 52 kali, dan banyak personel militer AS terluka. (Hui)