oleh Zhang Ting
KTT AS – Tiongkok akan diadakan di San Francisco pada Rabu (15 November) waktu AS. Menjelang KTT, banyak anggota Kongres AS yang mengingatkan Presiden Biden untuk tidak terjebak dalam perangkap Partai Komunis Tiongkok (PKT), tetapi tetap mempertahankan sikap keras terhadap mereka. Beberapa anggota Kongres AS mengatakan bahwa PKT tidak pernah mematuhi perjanjian apa pun yang telah dicapai, konsesi terhadap mereka malah akan merugikan kepentingan rakyat Amerika Serikat.
KTT AS – Tiongkok diadakan pada saat pemerintah Tiongkok sedang menghadapi kesulitan ekonomi yang serius, dimana industri real estat anjlok, konsumsi masyarakat sangat lemah, tingkat pengangguran kaum muda mencapai lebih dari 20%, sebuah rekor tertinggi, dan utang pemerintah daerah sangat tinggi dan tak mampu membayarnya.
Menjelang KTT, terlihat media resmi Partai Komunis Tiongkok yang selama ini bernada tinggi untuk menyuarakan anti-AS tiba-tiba berubah lunak bahkan mempromosikan kerja sama AS – Tiongkok, selain memuji jalinan persahabatan AS – Tiongkok. Hal ini justru menimbulkan kewaspadaan para anggota Kongres AS yang secara terpisah mengungkapkan pandangan mereka mengenai KTT tersebut melalui platform media sosial “X” pada Rabu untuk mengingatkan Presiden Biden agar tidak tertipu.
Komite Energi dan Perdagangan DPR AS mengingatkan Presiden Biden yang akan menemui pemimpin Partai Komunis Tiongkok, bahwa “Nilai-nilai kami berbeda dengan Partai Komunis Tiongkok”.
Senator Eric Schmitt menulis di “X” : Kita sudah harus mulai mengutamakan Amerika Serikat dan tidak bersujud kepada Tiongkok.
Anggota Parlemen Ken Calvert memperingatkan, bahwa perjanjian apa pun yang dicapai dengan Partai Komunis Tiongkok hanya akan merugikan kepentingan rakyat Amerika Serikat karena PKT tidak akan mematuhi komitmennya.
“Masalah yang muncul dari penandatanganan perjanjian dengan pemerintah komunis Tiongkok adalah bahwa hanya satu pihak yang benar-benar mematuhi perjanjian tersebut, dan hal itu hanya akan merugikan masyarakat Amerika Serikat yang terkena beban karena peraturan dan pajak yang meningkat”.
Senator Deb Fischer memperingatkan pemerintahan Biden untuk tidak naif dalam berpikir bahwa lebih banyak pembicaraan akan mengubah Partai Komunis Tiongkok.
Senator Eric Schmitt mendesak Biden untuk berhenti menunjukkan kelemahan terhadap musuh utama Amerika Serikat. “Saya akan terus mengadvokasi kekuatan berskala global untuk melawan Tiongkok (Partai Komunis Tiongkok)”.
Senator Marsha Blackburn memposting beberapa pesannya lewat “X” pada Rabu (15 November). Marsha menyebut rezim Xi berada dalam kesulitan ekonomi dan membutuhkan Amerika Serikat untuk menyelamatkannya. Sebaliknya, Biden harus meningkatkan tekanan terhadap rezim Tiongkok dengan menjatuhkan sanksi keras terhadap mereka dan tetap mempertahankan sanksi yang sudah berjalan pada saat ini.
Biden must reconsider what can be accomplished by this meeting. What can the president say to Xi that the U.S. hasn’t said in the past three decades? What has the Biden administration substantively accomplished through its diplomacy with China?
— Sen. Marsha Blackburn (@MarshaBlackburn) November 15, 2023
Marsha Blackburn mempertanyakan, Biden perlu memikirkan kembali bahwa pembicaraan apa lagi yang bisa dicapai dalam pertemuan tersebut ? Apa lagi pesan yang belum pernah disampaikan Amerika Serikat selama 30 tahun terakhir ? Dan hasil substantif apa yang telah dicapai pemerintah Biden melalui diplomasi dengan Tiongkok ??
Dia juga mengatakan bahwa meskipun Amerika Serikat telah membuat Partai Komunis Tiongkok menyadari bahwa mereka terlibat langsung dalam proliferasi fentanil di Amerika Serikat selama bertahun-tahun, tetapi Partai Komunis Tiongkok masih berperan dalam kematian ribuan orang warga Amerika Serikat setiap tahunnya. Tujuan kunjungan pemimpin Partai Komunis Tiongkok tersebut adalah untuk “berbicara manis dengan Biden sehingga pemerintah beralasan untuk mencabut sanksi terhadap Tiongkok”.
Senator Tom Cotton mengatakan : Saat bertemu dengan pemimpin PKT, Presiden Biden perlu mengkonfrontir masalah-masalah seperti apa alasan Tiongkok mengirimkan balon mata-mata ke wilayah udara Amerika Serikat, dan melakukan kecurangan dalam perjanjian perdagangan, juga isu peretasan komputer Amerika Serikat dan sebagainya.
Senator Joni Ernst mengatakan bahwa KTT AS – Tiongkok ini hanya akan mengirimkan sinyal AS yang melemah ke panggung dunia, jika pemerintah Biden hanya ingin menciptakan atau mencapai apa yang disebut “reset ekonomi” dengan pemerintah komunis Tiongkok alih-alih memprioritaskan keamanan nasional Amerika Serikat.
“Biden tidak boleh jatuh ke dalam perangkap Beijing. Momen ini memerlukan kekuatan Amerika Serikat”. (sin)