oleh Li Yan
Sebuah pesawat Boeing 747 yang sudah tinggal landas dari Bandara Internasional John F. Kennedy di New York dalam penerbangan menuju Kota Liege, Belgia, terpaksa berbalik arah karena seekor kuda di dalam ruang kargo tiba-tiba kehilangan kendali.
Para kru pesawat Air Atlanta Icelandic yang mengoperasikan penerbangan tersebut menghubungi Boston Air Traffic Control (ATC) untuk memberitahukan kejadian, di mana kudanya di ruang kargo berada dalam kondisi bahaya. Dan melaporkan bahwa pesawat pada saat itu sudah berada pada ketinggian kurang lebih 31.000 kaki.
“Kami tidak mengalami masalah dengan penerbangan…” tetapi “kami tidak berhasil mengendalikan kuda agar kembali ke dalam kandangnya”, kata pilot pesawat kepada petugas di ATC.
John Cuticelli, kepala perusahaan yang bertanggung jawab atas karantina hewan dan operasi ekspor di Bandara Internasional John F. Kennedy, mengatakan bahwa kuda itu termasuk di antara 15 kuda yang akan dikirim ke Kota Liege, Belgia ketika pesawat mengalami turbulensi tak lama setelah lepas landas.
Seekor kuda yang ketakutan itu kemudian melompati pagar tinggi di depan kandang sehingga kaki depannya tergantung di sisi pagar dan kaki belakangnya terjebak di dalam kandang.
“Kuda itu berupaya melompat-lompat berusaha agar kedua kaki depan dapat melewati rintangan (depan). tetapi kemudian terjebak”, kata John Cuticelli. “Kami sudah mengangkut ribuan ekor kuda, tetapi ini adalah untuk yang kedua kalinya dalam beberapa tahun terakhir saya melihat kejadian seperti ini. Ini adalah kejadian yang sangat disayangkan – kuda itu ketakutan”.
Klip audio yang diperoleh saluran Youtube “You Can See ATC” melalui Live ATC menunjukkan bahwa kuda tersebut sudah mengalami ketakutan dalam waktu 30 menit setelah pesawat lepas landas.
Dalam rekaman tersebut terdengar pengatur lalu lintas udara menyetujui permintaan pilot untuk kembali ke Bandara JFK. Tetapi karena bobot pesawat yang terlalu berat, pilot pesawat itu terpaksa membuang 20 ton bahan bakar ke perairan di sebelah timur Pulau Nantucket.
Saat membuang bahan bakar, pilot meminta agar dokter hewan dapat disiapkan saat pesawat tiba di JFK karena “seekor kuda dalam penerbangan ini dalam bahaya.”
“Kami mempersiapkan dokter hewan, petugas hewan, peralatan medis, tali pengangkat kuda, ambulans kuda, dan segala sesuatu yang diperlukan untuk penyelamatan ini”, kata John Cuticelli.
“Kami juga perlu mengeluarkan kuda-kuda lainnya agar peralatan tersebut bisa masuk dalam ruang”, katanya.
Namun ketika hewan tersebut diturunkan dari pesawat, mereka memastikan bahwa luka yang dideritanya terlalu parah sehingga tidak dapat bertahan hidup, kata John Cuticelli.
Catatan riwayat penerbangan di situs pelacakan FlightRadar24.com menunjukkan bahwa pesawat kemudian lepas landas kembali dan mendarat dengan selamat di Kota Liege pada 10 November pukul 06.49 waktu setempat.
Hewan lepas kendali bukanlah hal yang jarang terjadi dalam penerbangan.
Pada Oktober tahun ini, seekor berang-berang dan seekor tikus menimbulkan keributan ketika mereka melarikan diri dari tas tangan dalam penerbangan Vietjet dari Bangkok. Juga pada Oktober tahun ini, dalam penerbangan dari Baghdad ke Dubai, seekor anak beruang keluar dari kandangnya saat penumpang berada di dalam pesawat. (sin)