Hamas Menyandera para Sandera di Rumah Sakit Gaza, Israel Merilis Bukti Video

Xia Yu

Pada  Minggu (19 November), Pasukan Pertahanan Israel merilis video  dan gambar dari kamera CCTV  yang menunjukkan militan Hamas pada tanggal 7 Oktober menyandera para sandera di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza.

Juru bicara IDF Mayjen Daniel Hagari menunjukkan dua video pendek dan beberapa gambar diam. Dia mengatakan video tersebut menunjukkan militan Hamas memindahkan sandera – seorang warga Nepal dan seorang warga Thailand – ke rumah sakit terbesar di Gaza.

Hagari mengatakan video tersebut menunjukkan seorang sandera dibawa ke rumah sakit melalui pintu masuk utama dan menunjukkan sandera digiring secara paksa melalui lobi rumah sakit.

Hagari mengatakan pada konferensi pers pada hari Minggu bahwa video CCTV kedua menunjukkan sandera kedua – yang tangannya diperban dan tampak berdarah – didorong ke brankar rumah sakit, menyusuri koridor dan masuk ke satu ruangan.

Hagari tidak merinci bagaimana IDF memperoleh video tersebut, namun dia mengatakan bahwa pejabat intelijen Israel terlibat dalam operasi untuk menemukan para sandera di dalam rumah sakit.

Epoch Times tidak dapat memverifikasi secara independen isi video dan foto tersebut.

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas menanggapi pemberitahuan Israel bahwa ada sandera di dalam rumah sakit, dan mempertanyakan keaslian video dan foto tersebut. Kementerian Kesehatan Gaza berpendapat bahwa jika video dan foto itu benar, maka itu menunjukkan rumah sakit menyediakan layanan medis kepada siapa saja yang membutuhkannya.

Seorang juru bicara IDF menolak anggapan bahwa para sandera dibawa ke rumah sakit karena cedera dan mengklaim bahwa salah satu dari dua sandera tidak terluka dan tidak memerlukan perawatan medis. Para sandera pertama-tama dibawa ke rumah sakit dan kemudian dipindahkan ke apartemen terdekat dan tempat persembunyian lainnya. 

“Jika rumah sakit memberikan perawatan medis, jika para sandera tetap tinggal di sana, Palang Merah akan datang dan orang-orang tersebut akan dibebaskan. Namun semua itu tidak terjadi,” katanya.

Hamas mengklaim dalam sebuah pernyataan sehari sebelum rekaman CCTV dirilis bahwa beberapa sandera yang terluka dalam serangan udara Israel telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Hagari mengatakan video terbaru telah dibagikan kepada diplomat dari negara asal para sandera dan bahwa Pasukan Pertahanan Israel belum menemukan sandera Nepal dan Thailand di Gaza.

Kedutaan Besar Nepal di Israel dan Kementerian Luar Negeri Nepal mengonfirmasi kepada CNN sebelum video tersebut dirilis bahwa seorang warga negara Nepal masih hilang setelah serangan 7 Oktober dan diyakini disandera oleh Hamas.

Duta Besar Nepal untuk Israel mengatakan kepada CNN setelah serangan itu bahwa militan Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 10 warga Nepal dan melukai banyak lainnya.

Militer Israel juga merilis video pada hari Minggu dari dalam terowongan di dalam kompleks Al-Shifa, menunjukkan terowongan bawah tanah yang memanjang ke bawah dari lubang terowongan. (sin)