oleh Luo Tingting
Belakangan ini epidemi dengan infeksi beragam virus telah melanda Tiongkok sehingga rumah-rumah sakit di kota besar seperti Beijing, Tianjin, Shanghai, Hangzhou dan lainnya penuh sesak oleh pasien. Seorang gadis berusia 3 tahun di Kota Hangzhou sedang berada dalam kondisi kritis karena terinfeksi oleh 5 patogen secara bersamaan.
Menurut laporan beberapa media Tiongkok, bahwa sejak Juli dan Agustus tahun ini jumlah kunjungan rawat jalan di Rumah Sakit Anak Universitas Zhejiang di Hangzhou mengalami peningkatan cukup drastis, dengan rata-rata volume rawat jalan harian mencapai lebih dari 13.000 kunjungan, dan tertingginya mencapai lebih dari 17.000 kunjungan.
Sejak Agustus dan September tahun ini, jumlah klinik rawat jalan di Rumah Sakit Anak Universitas Zhejiang telah jauh melebihi periode yang sama dalam tahun-tahun sebelumnya. Jumlah kunjungan rawat jalan pada Oktober bahkan melebihi 400.000 kunjungan, 90,000 lebih tinggi dari bulan yang sama tahun sebelumnya. Jadi tercatat rata-rata ada peningkatan sejumlah lebih dari 3.000 kunjungan per harinya.
Dr. Jiang Chunming, Direktur Bagian Pediatri Rumah Sakit Rakyat Pertama Kota Hangzhou mengatakan, bahwa jumlah ruang gawat darurat untuk anak-anak dengan penyakit pernapasan masih berada dalam kondisi padat, dan terdapat banyak kasus infeksi oleh virus campuran.
Beberapa saat lalu unit pediatri telah merawat seorang gadis berusia 3 tahun yang mengalami demam tinggi selama beberapa hari dan tidak kunjung turun. Setelah dilakukan pemeriksaan, gadis tersebut didiagnosa terinfeksi oleh kombinasi dari lima virus yakni syncytial, rhinovirus, adenovirus, mycoplasma, dan haemophilus influenzae secara bersamaan, yang merupakan infeksi campuran yang relatif kompleks dan sulit diatasi.
“Dalam keadaan normal, lebih sering anak-anak terinfeksi oleh hanya satu patogen. Memang beberapa anak terinfeksi oleh lebih dari satu patogen tetapi kasus itu termasuk relatif jarang. Namun begitu seorang anak terinfeksi oleh beberapa patogen, umumnya sakitnya lebih parah, jadi orang tua harus segera membawa anak-anak mereka ke dokter untuk berobat”, kata Dr. Jiang Chunming.
Namun, banyak orang tua yang menghantarkan anaknya berobat menjawab : “Siapa yang tidak mau segera datang berobat ? Masalahnya kita tidak bisa mendapatkan dokter karena antrian panjang”. “Sulit sekali mendapatkan dokter. Cucu saya sehari sebelum kemarin telah mengalami demam tetapi baru bisa mendapat nomor giliran menemui dokter pada sore hari ini. Jadi bagaimana ?”
Selain anak-anak, banyak juga orang dewasa yang terkena dampaknya. Dr. Weng Weidong, Direktur Departemen Penyakit Menular Rumah Sakit Tongde Provinsi Zhejiang mengatakan, bahwa sejak pertengahan November, rumah sakit telah mengalami peningkatan jumlah pasien rawat jalan pasien demam. Dalam beberapa hari terakhir. Bahkan jumlahnya meningkat menjadi 2 hingga 3 kali lipat dari biasanya. Dan kebanyakan dari mereka adalah orang dewasa muda.
Sejak 19 November, jumlah pasien klinik demam Kampus Qingchun dan Kampus Qiantang di Rumah Sakit Sir Run Run Shaw, Zhejiang telah meningkat 4 hingga 5 kali lipat, dengan 400 hingga 500 pasien yang datang berobat dalam satu hari. Chen Huiying, kepala perawat klinik demam tersebut mengatakan, sebagian besar pasien yang datang berobat adalah orang dewasa muda dan paruh baya.
Dai Jianying, Kepala Perawat UGD Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Pengobatan Tradisional Tiongkok Zhejiang mengatakan bahwa jumlah pasien dewasa yang datang berobat dalam pekan ini telah melebihi 100 orang per hari. Pada 24 November, jumlah pasien bahkan melebihi 130 orang sehari, yaitu 3 hingga 4 kali lebih banyak dibandingkan tahun-tahun normal sebelumnya. Dari segi usia, mereka sebagian besar adalah kaum muda dan setengah baya.
Pada 23 November, seorang pria Tiongkok membagikan laporan hasil tes laboratorium dirinya di situs web Douyin, sambil berkomentar : “Rumah sakit ini hanya bisa mendeteksi 8 jenis virus, laporan menunjukkan saya tertular 5 jenis virus”.
Hasil tes lab menunjukkan kelima virus tersebut adalah virus influenza tipe A, Mycoplasma pneumoniae, virus syncytial pernapasan, adenovirus, dan virus coxsackie grup B yang semuanya merupakan patogen penyebab penyakit pernapasan.
Banyak orang menduga bahwa infeksi oleh berbagai virus campuran yang diklaim oleh Partai Komunis Tiongkok itu merupakan mutasi dari berbagai strain virus komunis Tiongkok (COVID-19).
Pada 21 November, jaringan pengawasan penyakit menular global “ProMED” mengeluarkan peringatan bahwa “pneumonia yang belum diketahui” sedang merebak di daratan Tiongkok, dan itu bukanlah pneumonia mikoplasma sebagaimana yang diklaim oleh PKT.
“ProMED” menyebutkan bahwa meskipun belum jelas kapan wabah ini mulai melanda Tiongkok, namun merupakan hal yang “tidak normal” karena begitu banyak anak yang terkena dampaknya dalam waktu yang begitu cepat.
Keesokan harinya, Organisasi Kesehatan Dunia secara terbuka meminta PKT untuk memberikan lebih banyak informasi mengenai epidemi tersebut. Namun, Partai Komunis Tiongkok mengklaim bahwa pihaknya “tidak menemukan adanya patogen yang tidak biasa atau patogen baru”.
Wang Ye (nama samaran), seorang dokter anak di sebuah rumah sakit di Beijing kepada reporter “Epoch Times” mengatakan : “Tidak ada obat yang ampuh untuk mengatasi gelombang infeksi kali ini. Saya telah mencoba minum semua obat yang dapat mengobati pneumonia mikoplasma, tetapi tidak ada hasilnya. Jadi saya curiga ini bukan pneumonia mikoplasma.” (sin)