EtIndonesia. Seorang wanita di Jiangsu, Tiongkok, begitu khawatir dengan kurangnya prospek pernikahan putrinya hingga ia jatuh ke dalam depresi.
Wanita berusia 59 tahun, bermarga Zhao, merasa rendah diri dan menyalahkan dirinya sendiri karena putrinya, yang berusia 30-an, masih lajang, lapor Jiangsu Television pada 16 November.
Pasangan ibu-anak ini kerap bertengkar dan saling diam. Seiring waktu, Zhao menjadi tidak bersemangat dan menangis sepanjang hari.
Keluarga Zhao akhirnya mengirimnya ke rumah sakit untuk perawatan, dan dia didiagnosis menderita depresi.
Menurut dokter Zhao, wanita tersebut menolak meninggalkan rumah karena merasa rendah diri dan takut komunitasnya bergosip tentang dirinya karena putrinya yang lajang.
Dokter menambahkan, kondisi wanita tersebut membaik setelah mendapat perawatan.
Ketika berita tentang kesulitan Zhao menyebar di media sosial Tiongkok, netizen terpecah.
Beberapa orang berempati padanya, sementara yang lain mengatakan bahwa kekhawatirannya tidak beralasan.
“Banyak orang memandang rendah orangtua jika anaknya belum menikah. Keadaan ini sangat umum terjadi di pedesaan,” jelas seorang warganet.
Namun, salah satu netizen juga menegaskan bahwa pernikahan tidak serta merta membawa kebahagiaan.
“Aku merasa tercekik atas nama putrinya,” sahut yang lain. (yn)
Sumber: asiaone