Epoch Times
Pada 30 November, Ukraina yang melancarkan serangan rahasia terhadap Rusia berhasil meledakkan jalur kereta api utama antara Tiongkok dengan Rusia, dan melumpuhkan jalur yang digunakan untuk memasok senjata dari PKT.
Seorang pejabat senior Ukraina yang mengetahui langsung operasi tersebut mengatakan kepada majalah “Politico”, bahwa Dinas Keamanan Negara (SBU) Ukraina telah melancarkan beberapa serangan ke pedalaman Rusia sejauh 4.000 kilometer dari perbatasan Ukraina, dan berhasil memutus lalu lintas penting antara Rusia dengan Tiongkok.
“Ini adalah satu-satunya jalur kereta api penting antara Rusia dengan Tiongkok. Jalur transportasi material militer yang digunakan oleh Rusia berada dalam keadaan lumpuh sekarang.” Pejabat itu mengatakan bahwa SBU tersebut terletak sekitar 6.000 kilometer sebelah timur Buryatia, Rusia, di Baikal-Amur. Beberapa ledakan terjadi di terowongan Severomuy di Baikal-Amur.
Menurut Politico, empat alat peledak yang ditanam Ukraina meledak saat kereta barang sedang melaju di terowongan. Berdasarkan informasi dari platform “X”, kereta api tersebut membawa 41 buah tangki bahan bakar, 3 tangki bahan bakar jet, dan 6 gerbong black metal.
Pejabat Ukraina itu menambahkan : “Sekarang Dinas Keamanan Federal (Rusia) sedang bekerja di lokasi tersebut dan pekerja kereta api berusaha meminimalkan konsekuensi dari ledakan tetapi tidak berhasil.”
Kemudian, kereta api lain di daerah yang sama yang berjalan dengan menempuh jalur memutar juga mendapat serangan, yang menyebabkan 4 gerbongnya terbakar dan 2 gerbong lainnya rusak. Demikian dilaporkan oleh saluran telegram pro-Kremlin “Baza”.
Berdasarkan data awal yang terkumpul, bahwa luas kebocoran minyak avtur pada KA barang kedua mencapai 150 meter persegi. Seorang pejabat senior Ukraina yang mengetahui langsung masalah tersebut mengatakan bahwa kejadian ini juga merupakan bagian dari operasi SBU.
Menurut media Inggris “Daily Mail”, Terowongan Severomuy di Baikal-Amur berjarak sekitar 2.480 mil (setara 3.991 kilometer) dari perbatasan Ukraina. Sejauh ini tempat tersebut merupakan titik terjauh di Rusia yang mendapat serangan dari militer Ukraina.
Sampai sekarang baik Badan keamanan Ukraina belum secara terbuka mengonfirmasi serangan tersebut, juga pihak Rusia pun belum mengonfirmasi adanya sabotase ini. (sin)