oleh Ren Hao
Pada 1 Desember, gencatan senjata sementara selama 7 hari antara Israel dengan Hamas berakhir. Akibat gagalnya perundingan antar keduanya, militer Israel segera melanjutkan operasi pemberantasan terhadap kubu Hamas di Gaza.
Setelah 7 hari gencatan senjata kemanusiaan, tembakan artileri pertama kembali terjadi di Gaza pada Jumat (1 Desember), dan sejumlah sasaran Hamas telah diserang tanpa berhenti di malam hari oleh pasukan Israel.
Pasukan Pertahanan Israel mengumumkan bahwa mereka telah menyerang tak kurang dari 200 sasaran pada hari itu.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan : “Seperti yang saya katakan pada hari pertama, saya ulangi lagi. Hamas hanya percaya pada kekuatan. Kami akan terus melawan Hamas sampai kami mencapai tujuan perang kami”.
Sebelum pemboman ini dilakukan, tentara Israel menjatuhkan selebaran ke wilayah Khan Younis di Gaza Selatan, mendesak semua warga sipil untuk mengungsi ke wilayah Rafah sesegera mungkin, dan Khan Younis resmi menjadi zona perang.
Sebelumnya, upaya semua pihak untuk memperpanjang perjanjian gencatan senjata sementara mencapai kegagalan. Israel menuduh Hamas melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan memimpin penembakan ke wilayah Israel.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan : “Alasan mengapa (gencatan senjata) berakhir dengan kegagalan adalah karena Hamas mengingkari janjinya. Faktanya, (mereka mengingkari janjinya) sebelum berakhirnya perjanjian gencatan senjata”.
Menteri Luar Negeri AS Blinken, yang sedang dalam perjalanan ke Timur Tengah mengatakan bahwa AS akan terus membantu menyelamatkan sandera. Israel menegaskan telah menyiapkan daftar tahanan Palestina yang bisa ditukar dengan seluruh sandera dengan rasio tiga banding satu.
Dalam tujuh hari terakhir, di bawah mediasi Amerika Serikat, Qatar dan Mesir, Israel dan Hamas untuk sementara melakukan gencatan senjata. dan sebanyak 81 orang sandera Israel telah kembali ke rumah, empat di antaranya memegang paspor Amerika Serikat. Menurut intelijen Israel, Hamas masih ada 136 orang sandera Israel yang belum dibebaskan, termasuk 17 orang wanita dan anak-anak.
Pada Jumat, tentara Israel menemukan jenazah 5 orang sandera pria di Gaza, yaitu Aria Zalmanowicz, 85 tahun, May Goren, 56 tahun, dan Ronen Engel, 54 tahun. Eliyahu Margalit, 75 tahun dan Guy Illouz, 26 tahun. (sin)