oleh Chen Juncun
Setiap manusia pasti menjalani lahir, tua, sakit, dan mati, keempat proses dalam kehidupan tersebut. Tidak peduli seberapa lama manusia hidup, pada akhirnya ia akan mati, namun saat menghadapi kematian, sedikit banyak orang akan menyesali kehidupan masa lalunya. Seorang penulis buku wanita asal Australia yang juga seorang perawat paliatif profesional menulis dalam bukunya tentang penyesalan paling sering diungkapkan orang sebelum ia meninggal dunia. Mungkin saja catatan itu dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi mereka yang masih punya kesempatan untuk diselamatkan. Ia berharap agar mereka tidak membiarkan penyesalan yang mungkin bisa dihindari menjadi penyesalan yang nyata.
Bronnie Ware telah lama bekerja sebagai perawat paliatif swasta. Dia merawat pasien pulang dari rumah sakit yang sedang menanti ajal menjemput. Bronnie menghabiskan beberapa minggu terakhir untuk menemani pasien menjalani kehidupan terakhirnya.
Berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari kerjanya, Bronnie Ware menulis buku terlarisnya yang berjudul “The Top Five Regrets of the Dying” (Lima Penyesalan Terbanyak dari Orang yang Menjelang Mati). Selain itu, ia juga membagikan sebagian kontennya di situs pribadinya.
Bronnie Ware mengungkapkan bahwa orang cenderung akan mengalami banyak perkembangan kejiwaan ketika menghadapi kematiannya. Bronnie mendapat pelajaran cukup berarti dari pekerjaannya sebagai perawat pasien jelang kematian, yakni tidak meremehkan kemampuan perkembangan mental seseorang. Perubahan yang terjadi pada beberapa orang bahkan bisa sangat mencengangkan. Setiap orang akan mengalami banyak perubahan emosi menjelang kematian, seperti penyangkalan, ketakutan, kemarahan, penyesalan dan gejolakan kejiwaan lainnya, namun pada akhirnya mereka mau tidak mau akan menerima pengaturan takdir dan meninggal dunia dengan damai.
Ketika orang yang menjelang kematian ditanya soal apakah ia memiliki penyesalan dalam kehidupannya, umumnya ia akan mengutarakan hal serupa. Bronnie mengidentifikasi ada 5 penyesalan yang paling umum terjadi, dan penyesalan nomor satu itu adalah “Saya berharap diri saya memiliki keberanian untuk menjalani hidup yang saya inginkan, bukan kehidupan yang diharapkan orang lain kepada saya”.
Bronnie Ware menunjukkan bahwa ini adalah penyesalan akhir hidup yang paling umum terjadi. Ketika orang menyadari bahwa hidup mereka akan segera berakhir lalu meninjau kembali perjalanan hidupnya yang sudah dijalani, maka ia segera menemukan bahwa ternyata masih banyak mimpi yang belum sempat direalisasikan. Bahkan kebanyakan orang mengaku belum setengah dari mimpinya yang tercapai sebelum ajal akan datang menjemput.
Bronnie mengatakan, penting bagi semua orang untuk mencoba mewujudkan beberapa impian dalam hidupnya. Pada saat seseorang kehilangan kesehatan, semuanya sudah terlambat. Kesehatan membawa kebebasan yang hanya dapat diketahui oleh sedikit orang sampai ia kehilangannya.
Pasien dan anggota keluarga sedang berpegangan tangan. (Shutterstock)
Selain itu, seorang dokter bernama Sarah Wells menulis sebuah artikel di media Inggris “Daily Telegraph” yang menyebutkan bahwa dirinya memiliki pengalaman 20 tahun dalam perawatan paliatif yang jumlah pasiennya mencapai 2.000 orang. Ia juga menyaksikan mereka meninggal dunia.
Sarah mengatakan bahwa sebagian besar orang yang meninggal dunia memiliki penyesalan, dan penyesalan terbesar mereka adalah tidak cukup waktu untuk menemani keluarga. Tetapi tidak ada yang mengatakan bahwa mereka bersedia menghabiskan lebih banyak waktu di tempat kerja. Mereka percaya bahwa mengorbankan kehidupan keluarga demi mengejar kesuksesan karier akan membawa duka yang besar.
Dia juga mengatakan bahwa salah satu tanda yang dia lihat pada orang yang menjelang kematian adalah ia mulai berbicara tentang pertemuan dengan orang-orang terkasih yang sudah meninggal dunia, seperti ibu mereka, anak-anak yang meninggal saat masih kecil, dan bahkan hewan peliharaan. Apa pun keyakinan mereka, mereka menganggap apa yang mereka lihat sebagai pemandangan yang menenangkan. Pada saat itu, orang tersebut biasanya tahu bahwa waktu hidupnya tidak panjang lagi.
Penyesalan apa yang akan muncul menjelang kematian ?
Artikel Michael Gervais, seorang psikolog dan penulis Amerika Serikat yang dimuat situs CNBC menyebutkan, bahwa waktu adalah sumber daya manusia yang paling berharga. Ketika Anda memahami hal ini, tidak akan ada kesenjangan antara apa yang ingin Anda lakukan dengan apa sebenarnya yang Anda lakukan.
Anda tidak perlu menunggu sampai tibanya masa depan untuk melihat kembali ke belakang apa yang ingin Anda perbaiki, dan melihat bagaimana Anda ingin berkembang. Anda dapat mulai mengambil tindakan hari ini. Tanyakan saja pada diri Anda tentang penyesalan apa yang Anda alami saat ini ? Kata Michael Gervais.
Ia mengatakan bahwa perbedaan besar antara saat ini dan masa depan adalah saat ini Anda masih memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan.
Dia merekomendasikan kepada orang-orang untuk melakukan latihan yang dia sukai — saat Anda mengucapkan “selamat tinggal” kepada seseorang, lakukan seolah-olah Anda tidak akan bertemu lagi dengan seseorang itu, ungkapkan secara tulus betapa Anda menghargai selama mengenal dan bertemu dengannya.
“Mulailah dengan latihan tersebut terhadap satu orang hari ini, dua orang besok dan seterusnya. Coba lakukan itu secara berkesinambungan hingga menjadi rutinitas harian Anda,” katanya. (sin)