Ren Hao – NTD
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas diperpanjang sehari pada 30 November. Selanjutnya lebih banyak sandera yang dibebaskan. Pagi harinya, Hamas menyerang Yerusalem, menewaskan tiga warga sipil dan melukai 11 lainnya. Semua pihak masih berupaya untuk memperpanjang perjanjian gencatan senjata.
Pada 30 November, tak lama setelah tersiar kabar bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui satu hari gencatan senjata lagi, Hamas membebaskan dua sandera Israel, Mia Schem yang berusia 21 tahun dan Amit Soussana yang berusia 40 tahun. Setelah keduanya dibebaskan, mereka segera dibawa dengan helikopter ke rumah sakit dekat Tel Aviv untuk pemeriksaan fisik.
Kemudian pada hari itu, Pasukan Pertahanan Israel mengkonfirmasi bahwa enam sandera lagi telah dikirim ke Palang Merah oleh Hamas.
Namun dua sandera laki-laki lagi yang dipastikan tewas hari itu, yakni Aviv Atzili, 49 tahun, dan Ofir Tzarfati, 27 tahun, keduanya ditangkap Hamas pada pembajakan 7 Oktober.
Meskipun Hamas berharap untuk terus menggunakan pertukaran sandera sebagai langkah memperpanjang gencatan senjata, juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy mengatakan bahwa Israel akan melanjutkan pertempuran segera setelah Hamas berhenti membebaskan orang.
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata sementara, Gaza dalam keadaan tenang pada Kamis 30 November.
Namun demikian, pada pukul 07.40 pagi hari itu, Yerusalem diserang. Dua warga Palestina berkendara di halte bus di Yerusalem dan tiba-tiba menembaki warga sipil, menewaskan tiga orang dan melukai 11 lainnya. Kedua pembunuh tersebut langsung dibunuh oleh tentara Israel dan dipastikan merupakan sepasang saudara Hamas.
Serangan hamas justru memperkuat tekad Israel untuk melenyapkan organisasi itu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu: “Ini adalah Hamas yang sama yang melakukan pembantaian pada tanggal 7 Oktober. Ini adalah Hamas yang sama yang membantai rakyat kami di mana pun.”
Netanyahu berkata : “Kami akan melanjutkan perang ini sampai kami mencapai tiga tujuan: menyelamatkan semua sandera, melenyapkan Hamas, dan memastikan bahwa Gaza tidak pernah menghadapi ancaman yang sama lagi.”
Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken, yang sedang mengunjungi Israel, mengutuk serangan tersebut dan berharap dapat mendorong perpanjangan gencatan senjata untuk membebaskan lebih banyak sandera dan mengirimkan lebih banyak pasokan bantuan ke Gaza. (Hui)