oleh Zhang Ting
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jumat (8 Desember) bahwa ia akan mencalon diri lagi dalam pemilu Rusia tahun 2024. Dunia luar umumnya beranggapan bahwa tidak ada hambatan berarti yang dapat menghalangi dirinya tetap berkuasa hingga tahun 2030.
Rusia akan mengadakan pemilu pada 17 Maret 2024. Menurut kantor berita pemerintah Rusia “Tass” bahwa Putin mengumumkan pencalonan itu dalam sebuah upacara di Kremlin pada hari Jumat. Ini akan menjadi pemilihan presiden pertama yang diadakan di Rusia sejak perang antara Rusia dan Ukraina dimulai pada Februari tahun lalu.
Ada media yang melaporkan bahwa pemilu ini akan menandai pertama kalinya penduduk Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson, 4 wilayah Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu Rusia.
“Saya tidak akan menyembunyikan bahwa saya mempunyai ide yang berbeda pada waktu yang berbeda, tapi sekarang adalah saatnya untuk mengambil keputusan”, kata Putin kepada tentara yang mendapat penghargaan pada Jumat setelah ia menganugerahkan penghargaan militer tertinggi Rusia kepada para veteran perang Ukraina.
“Saya akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden,” kata Putin di Georgievsky Hall Kremlin, seperti yang ditayangkan di layar televisi Rusia.
Pihak luar umumnya berpendapat bahwa bagi Putin yang berusia 71 tahun, pemilu hanyalah formalitas dan kemenangannya hampir sudah dapat dipastikan. Dia saat ini tidak memiliki penerus yang jelas.
Putin telah memimpin Rusia sejak tahun 1999, ia pernah menjabat sebagai perdana menteri dan presiden, pada saat itu Rusia mengamandemen undang-undangnya untuk memperluas kepemimpinan Putin.
Pada Agustus 1999, Putin menjadi penjabat perdana menteri Rusia. Pada 31 Desember di tahun yang sama, Presiden saat itu Boris N. Yeltsin tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi kepresidenan, Putin menjadi penjabat presiden. Putin kemudian menjabat sebagai presiden selama dua periode, dan mengundurkan diri pada tahun 2008 karena pembatasan pemilihan kembali yang diatur dalam konstitusi Rusia. Dia mendukung Dmitry Medvedev untuk menggantikannya sebagai presiden sementara, Putin menjadi perdana menteri untuk kedua kalinya. Pada tahun 2012, Putin terpilih kembali sebagai presiden, dan setelah memenangkan pemilihan kembali pada tahun 2018, ia menandatangani undang-undang pada tahun 2021 yang membuka jalan baginya untuk menjalani dua masa jabatan enam tahun lagi sebagai presiden. (sin)