NTD
Biro Keamanan Publik Kabupaten Wuyi di Provinsi Zhejiang, Tiongkok menetapkan aturan untuk menambah atau memperbaiki angka rapor murid yang baru masuk sekolah. Ada pun ketentuannya adalah pihak sekolah akan menambahkan sejumlah angka pada rapor murid sesuai dengan urutan poin yang ditetapkan Biro Keamanan bagi para orang tua yang secara sukarela mendonasikan darah, organ tubuhnya atau uang. Hal ini memicu kecaman dari masyarakat luas.
Pada 10 Desember, seorang netizen dengan mengutip berita postingan seorang guru sekolah TK di Kabupaten Wuyi, Zhejiang lewat WeChat yang mengingatkan para orang tua, menyebutkan bahwa jika mereka berencana untuk memasukkan anak di sekolah dasar lokal pada tahun ajaran bulan September tahun depan, maka anak-anak mereka berkesempatan untuk mendapatkan perbaikan angka rapor bilamana orang tua mereka bersedia secara sukarela mendonasikan darah, organ atau dana.
Pada 11 Desember, seorang staf Biro Pendidikan Kabupaten Wuyi kepada reporter “Jimu News” mengatakan, bahwa metode baru untuk menambah poin bagi warga Kabupaten Wuyi ini dirumuskan oleh Biro Keamanan Publik. Ada pun poin-poin itu akan digunakan dalam banyak aspek, tidak hanya untuk pendaftaran sekolah anak-anak. Dari foto kebijakan yang dikeluarkan oleh Biro Keamanan Publik Wuyi terlihat, bahwa ternyata poin bonus di sana lebih banyak daripada yang diumumkan oleh guru TK yang disebutkan di atas. Sebagaimana yang tertera pada salah satu contoh itu menyebutkan : Bagi mereka yang berpartisipasi dalam pendaftaran niat untuk mendonasikan organ manusia (tubuh, jaringan dan sebagainya.) di Kabupaten Wuyi akan menerima 5 poin. Sedangkan bagi anggota keluarga dekat yang telah menyelesaikan donasi organ tubuhnya bisa mendapatkan tambahan 30 poin.
Berita tersebut memicu kritikan luas dari masyarakat. Ada yang mengatakan : “Gila ! Segala cara ditempuh !” “Mengeksploitasi kelemahan secara habis-habisan”. “Sudah tidak tahu malu !”
Warga Provinsi Zhejiang bermarga Xu mengatakan : “Saya sangat terkejut ketika melihat berita ini. Rasanya seperti kembali ke zaman Revolusi Kebudayaan. Betul-betul mengerikan. Jika metode ini diterapkan, saya lebih memilih untuk tidak menyekolahkan anak. Dan saya juga tidak akan melakukan hal seperti itu. Secara khusus saya berpesan kepada anak saya bahwa kamu tidak boleh menandatangani formulir apa pun yang berkaitan dengan mendonorkan darah atau organ tubuh. Hal yang dikhawatirkan adalah jika kamu menandatangani perjanjian donasi, maka nyawa kamu sewaktu-waktu bisa melayang tanpa alasan.”
Mr. Li, seorang warga Tiongkok daratan mengatakan : “Biarkan saja wilayah ini yang dijadikan percobaan. Kemudian menjadi panutan dari tempat lain. Betapa jahatnya mereka ! Bagi mereka perbuatan kejahatan sudah tidak perlu lagi dikemas, sudah terang-terangan. Coba Anda lihat, dari mana itu organ hati, jantung masih hidup yang ditransportasikan itu ? Sekarang semua media besar, akun di Douyin, akun video, dan akun video resmi sudah mempostingnya. Mereka tidak peduli lagi dengan urusan moral dan kecaman publik. Mereka sudah berbuat sesukanya.” (sin)