oleh Chen Ting
Nilai pasar pasar saham India telah melampaui Hong Kong, menjadi pasar saham terbesar ketujuh di dunia. Menurut Federasi Bursa Dunia (WFE), hingga akhir November 2023, total kapitalisasi pasar Bursa Efek Nasional (NSE) India adalah USD. 3,989 triliun, sedangkan Hongkong adalah USD. 3,984 triliun.
Pada Senin (11 Desember), indeks acuan pasar saham India Nifty 50 mencapai level tertinggi baru. Indeks ini naik hampir 16% sepanjang tahun ini dan menuju kenaikan 8 tahun berturut-turut. Sebagai perbandingan, Indeks Hang Seng Hongkong telah anjlok 18% sepanjang tahun ini.
India adalah salah satu pasar dengan kinerja terbaik di kawasan Asia-Pasifik tahun ini. Dengan meningkatnya likuiditas, partisipasi yang lebih besar dari investor domestik dan membaiknya lingkungan makro global yang didukung oleh lebih rendahnya imbal hasil Treasury AS telah meningkatkan ekuitas India.
Tahun depan, negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia ini akan mengadakan pemilihan umum, dan para analis memperkirakan Partai Bharatiya Janata (BJP) berpotensi untuk kembali memenangkan pemilihan.
Analisis HSBC percaya bahwa jika pemerintah saat ini meraih kemenangan yang menentukan, pasar yang bullish mungkin akan muncul dalam tiga atau empat bulan pertama tahun depan dengan ekspektasi kesinambungan kebijakan.
HSBC melihat bahwa perbankan, layanan kesehatan dan energi merupakan sektor dengan tren terbaik tahun depan. Selain itu, industri seperti otomotif, retailer, real estate, dan telekomunikasi juga memiliki prospek yang lebih baik di tahun 2024.
Sebaliknya, Indeks Hang Seng Hongkong diperkirakan mengalami penurunan selama 4 tahun berturut-turut, yang merupakan kinerja terburuk di antara pasar saham utama Asia-Pasifik.
Pekan lalu, Moody’s menurunkan prospek peringkat Hongkong menjadi negatif dari sebelumnya yang stabil, dengan alasan karena ada hubungan di bidang keuangan, politik, kelembagaan dan ekonomi yang erat dengan Tiongkok daratan.
Pada awal November tahun ini, pemerintah Hongkong memperkirakan pertumbuhan ekonomi mereka tahun 2023 adalah 3,2%.
Pemerintah Hongkong memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan geopolitik dan kondisi keuangan yang ketat terus mempengaruhi investasi, ekspor komoditas, dan kepercayaan konsumen. (sin)