NTD
Dampak dari perekonomian Tiongkok yang sedang resesi, tekanan untuk bertahan hidup semakin dirasakan oleh masyarakat kelas bawah. Seorang pemuda di Kota Changchun, Tiongkok yang tidak bisa mendapatkan pekerjaan dan berulang kali melakukan pelemparan benda-benda dari atas gedung tinggi telah ditangkap polisi karena pelemparan terakhirnya menyebabkan seorang wanita muda tewas di TKP.
Menurut laporan media Tiongkok, Pengadilan Menengah Kota Changchun yang mengadakan sidang pada 13 Desember telah menjatuhkan hukuman mati kepada pemuda tersebut yang bermarga Zhou karena menyebabkan kematian seorang wanita muda dengan melempar batu bata dari ketinggian gedung.
Laporan menyebutkan, pada 22 Juni malam, ketika seorang wanita berusia 28 tahun sedang melewati pasar yang menjajakan jajanan malam di jalan Hongqi dalam komplek Wanda Plaza, Kota Changchun, salah satu dari batu bata yang dilemparkan tertuduh dari ketinggian gedung mengenai kening wanita tersebut sehingga meninggal di TKP.
Dilaporkan bahwa almarhumah adalah karyawati bagian hukum dari sebuah perusahaan milik negara.
Foto kejadian malam itu menunjukkan bahwa korban jatuh tertelungkup di depan kios barbekyu, dengan genangan darah besar mengalir keluar dari kepalanya.
Petugas dari Biro Keamanan Publik setempat mengatakan, batu bata tersebut dilempar dari sebuah gedung apartemen di pinggir jalan oleh seorang pria berusia 23 tahun bermarga Zhou yang berasal dari Provinsi Jiangxi. Tinggal di rumah sewa harian karena tidak ada penghasilan tetap.
Kejaksaan Kota Changchun telah memastikan bahwa pria bermarga Zhou ini tidak memiliki riwayat sakit jiwa, namun karena ia tidak mampu menghidupi dirinya, sehingga mentalnya tertekan dan membenci masyarakat, lalu sering melempar benda-benda dari atas gedung bertingkat untuk melukai siapa saja di bawa yang terkena lemparannya.
Surat dakwaan menyatakan bahwa pada 22 Juni 2023 dari pukul 21:00 hingga 23:00 pria Zhou ini telah melemparkan 8 potong batu bata dari jendela koridor di lantai 32 sebuah apartemen ke arah kerumunan orang yang ada di tanah. Salah satu dari batu bata itu mengenai kepala wanita muda tersebut.
Sebelumnya, pada 17 Juni 2023 sekitar pukul 16.30 Zhou juga melempar 2 buah jerigen air berukuran 5 liter dari jendela Kamar 3310 sebuah apartemen di Jalan Hongqi. Salah satu jerigen itu mengenai bahu, jari, dan kaki seorang pria bermarga Dong. Sekitar pukul 22:40 hari itu, Zhou kembali melemparkan 3 kaleng Coke yang belum dibuka dan salah satunya mengenai dahi korban bermarga Song.
Zhou mengaku bahwa ia lahir pada tahun 2000 dan mengenyam pendidikan SMP. Karena perjalanan hidupnya yang tidak mulus timbul pikiran ingin bunuh diri lewat melompat dari atas gedung bertingkat. Namun ia tidak berani melakukannya sehingga memilih melempar benda dari atas ketinggian dengan harapan dijatuhi hukuman mati. Setelah pengadilan menjatuhkan hukuman mati, dia menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengajukan banding.
Kakak perempuan korban mengatakan bahwa terdakwa telah berkali-kali melempar benda dari ketinggian sebelum kejadian yang menimpa adiknya, namun tidak dihentikan pihak berwenang hingga akhirnya menyebabkan adiknya meninggal dunia. Oleh karena itu, ia sedang mempertimbangkan untuk meminta pertanggungjawaban juga dari pihak-pihak terkait.
Di saat gelombang pengangguran sedang melanda di seluruh Tiongkok, banyak orang menderita gangguan mental karena mereka tidak dapat mempertahankan hidup. Mereka menggunakan berbagai metode pembunuhan acak seperti menikam orang di jalan, berbuat kejahatan di kampus atau di mana saja, menabrak kerumunan orang dengan kendaraan dan sebagainya, dengan maksud untuk membalas dendam terhadap orang lain meskipun juga menghancurkan diri mereka sendiri.
Pada Maret 2023 lalu, seorang kepala pengemudi bus yang terkena PHK, melampiaskan keluhan dengan menyalakan gas di rumahnya sehingga terjadi ledakan dan merusak seluruh 7 lantai bangunan di gedung tempat tinggalnya yang berada di jalan Taiping Beisandao, Distrik Daowai, Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang. (sin)