Gedung Putih Memperingatkan Akan Menumpas Rezim Kim Jong-un Jika Korea Utara Melancarkan Serangan

oleh Zhang Ting

Pada Sabtu (16 Desember) Gedung Putih dengan tegas memperingatkan Korea Utara mengenai ancaman nuklirnya, dan mengatakan bahwa bilamana Korea Utara melakukan serangan terhadap Amerika Serikat dan sekutunya, maka  pasti akan mengakibatkan berakhirnya rezim Kim Jong-un.

Beberapa pekan sebelum pernyataan itu dikeluarkan, Korea Utara mengklaim bahwa militernya telah berhasil meluncurkan satelit mata-mata yang mampu menangkap gambar Gedung Putih, Pentagon, Stasiun Angkatan Laut Norfolk, dan Galangan Kapal Newport News di Virginia. Korea Utara juga mengklaim telah memotret pangkalan militer besar Korea Selatan di Seoul, dan pangkalan militer Amerika Serikat di Guam, Hawaii. Namun Korea Utara tidak merilis gambar satelit tersebut. Saat itu, Kantor Berita Korea Selatan “Yonhap” mengungkapkan, bahwa hal itu patut dicurigai kebenarannya karena waktu proses dari pengembangan hingga satelit digunakan dalam praktik sangat cepat.

Gedung Putih mengecam keras peluncuran satelit Korea Utara dengan mengatakan bahwa hal itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang Korea Utara menggunakan teknologi rudal balistik.

Gedung Putih merilis pernyataan bersama pada  Sabtu untuk pertemuan kedua Kelompok Konsultatif Nuklir AS – Korea Selatan (NCG). Pernyataan tersebut memperingatkan bahwa “setiap serangan nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara terhadap Amerika Serikat atau sekutunya akan mengakibatkan berakhirnya rezim Kim Jong-un”. Amerika Serikat menegaskan kembali bahwa setiap serangan nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara terhadap Korea Selatan akan ditanggapi dengan respons sanksi yang cepat dan tegas”.

“Amerika Serikat menegaskan kembali komitmen kuatnya (kepada sekutu), dan berjanji untuk memberikan pencegahan yang diperluas yang didukung oleh seluruh kemampuan AS kepada Korea Selatan,” sebut pernyataan itu.

“Pencegahan yang diperluas” berarti bahwa Amerika Serikat akan menyediakan “payung nuklir” ketika sekutu-sekutunya diancam atau diserang oleh senjata nuklir, dan menggunakan senjata konvensional dan sistem pertahanan rudal untuk membela sekutu-sekutunya serta menjaga serangan yang diarahkan ke AS.

Menanggapi semakin gencarnya ancaman nuklir Korea Utara, Amerika Serikat juga telah merealisasikan janjinya kepada Korea Selatan untuk memperkuat penerapan “pencegahan yang diperluas”. Pada Juli tahun ini, untuk pertama kalinya dalam 40 tahun Angkatan Laut AS mengirim kapal selam rudal balistik yang dilengkapi hulu ledak nuklir dan berlabuh di pelabuhan Korea Selatan, dengan tujuan untuk memperkuat kemampuan pencegahan terhadap Korea Utara. (sin)