The Epoch Times
Sedikitnya 111 orang tewas akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2 di sebuah daerah pegunungan di barat laut Tiongkok, demikian dilaporkan media pemerintah negara itu pada Selasa 19 Desember.
Kantor berita partai Komunis Tiongkok Xinhua mengatakan bahwa 100 orang tewas di provinsi Gansu dan 11 orang lainnya di provinsi tetangga, Qinghai, dalam gempa bumi yang terjadi sebelum tengah malam pada Senin.
Lebih dari 200 orang dilaporkan terluka, kata Xinhua, 96 orang di Gansu dan 124 orang di Qinghai. Gempa tersebut terjadi di daerah Jishishan, Gansu, sekitar 5 kilometer dari perbatasan provinsi dengan Qinghai.
Survei Geologi AS menyatakan bahwa kekuatan gempa tersebut mencapai 5,9 magnitudo.
Lembaga penyiaran pemerintah, CCTV, melaporkan bahwa terdapat kerusakan pada saluran air dan listrik, serta infrastruktur transportasi dan komunikasi.
Gempa tersebut terasa di Lanzhou, ibukota provinsi Gansu, sekitar 1.450 kilometer barat daya ibukota Beijing.
Para mahasiswa di Lanzhou berhamburan keluar dari asrama mereka, menurut sebuah unggahan di media sosial yang menunjukkan gambar-gambar yang menunjukkan anak-anak muda berdiri di luar.
Tenda-tenda, tempat tidur lipat, dan selimut dikirim ke daerah bencana, kata CCTV.
CCTV mengutip pernyataan pemimpin PKT Xi Jinping yang menyerukan upaya pencarian dan penyelamatan habis-habisan untuk meminimalisir korban.
Tahun lalu pada September, sedikitnya 74 orang dilaporkan tewas dalam gempa berkekuatan 6,8 yang mengguncang provinsi barat daya Tiongkok, Sichuan, yang memicu tanah longsor dan mengguncang gedung-gedung di ibu kota provinsi, Chengdu, di mana 21 juta penduduknya berada dalam karantina wilayah.
Jumlah korban tewas sebenarnya bisa jadi lebih tinggi tetapi sulit untuk ditentukan, mengingat sejarah Partai Komunis Tiongkok yang tidak melaporkan jumlah korban jiwa sebenarnya.
Gempa bumi paling mematikan di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir adalah gempa berkekuatan 7,9 pada tahun 2008 yang menewaskan hampir 90.000 orang di Sichuan. Gempa tersebut menghancurkan kota-kota, sekolah-sekolah dan komunitas pedesaan di luar Chengdu, yang kemudian mendorong upaya pembangunan kembali dengan material yang lebih kokoh.
Associated Press berkontribusi dalam laporan ini.