Yi Yang
Dr. Lau Yu-lung, Ketua Profesor Departemen Ilmu Anak dan Remaja di Fakultas Kedokteran Klinis University of Hong Kong, pada 11 Desember, memperingatkan dalam sebuah wawancara dengan RTHK, sebuah program radio Hong Kong, bahwa jumlah kasus pneumonia Mycoplasma di Hong Kong meningkat tajam. Dia juga menyebutkankan bahwa seorang profesor di daratan Tiongkok memberitahukan kepada dia bahwa 84,6 persen pasien di Tiongkok daratan menganggap obat pneumonia Mycoplasma yang ada saat ini tidak efektif.
Baru-baru ini, kejadian penyakit pernapasan pada anak-anak di daratan Tiongkok masih tinggi. Di banyak tempat, sulit mendapatkan dokter anak yang bisa merawat anaknya di rumah sakit. Orang tua mengantri di pagi hari untuk mendaftar konsultasi dan perlu menunggu beberapa hingga sepuluh jam atau lebih. “Antri berjam-jam ke dokter selama lima menit” sedang menjadi trending topik. Pengalaman yang dialami oleh para orang tua dengan anak-anak yang sakit telah mendapatkan empati yang luas.
Sejak bulan Oktober, jumlah pasien rawat darurat di Pusat Pediatri Rumah Sakit Guangzhou Zhujiang meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan hari-hari normal sebelumnya. Puncak kehadiran harian adalah sekitar 1.300, yang merupakan peningkatan signifikan dari puncak lebih dari 800 pada tahun-tahun sebelumnya.
Dr Lau mengatakan jumlah kasus pneumonia mikoplasma di Hong Kong juga meningkat akhir-akhir ini.
Ia juga menambahkan, selama pandemi COVID-19, masyarakat sudah terbiasa mematuhi aturan karantina dan perintah menggunakan masker serta tidak terpapar sumber penyakit pernafasan dalam beberapa tahun terakhir. Begitu pula dengan anak-anak, terutama yang berusia di bawah tiga tahun, yang belum pernah terpapar virus tersebut sehingga tidak memiliki kekebalan tubuh. Namun, dengan dicabutnya kebijakan isolasi mandiri dan jarak aman secara bertahap, berbagai virus memanfaatkan situasi ini dan mulai menginfeksi banyak orang dalam waktu singkat. Dia menggambarkan situasi saat ini sebagai “pembayaran utang kekebalan.” “Utang yang terakumulasi selama tiga tahun terakhir ini sangat besar, dan bila harus dilunasi hanya dalam setahun, itu memang merupakan beban yang cukup besar.”
Berdasarkan pengamatannya, virus pernafasan syncytial dan virus influenza banyak terjadi pada awal tahun ini, dengan adanya enterovirus dan rhinovirus yang juga beredar di masyarakat, ada kemungkinan beberapa orang dapat tertular 2 hingga 3 virus sekaligus hingga menyebabkan penyakit yang lebih serius. Dengan terjadinya pneumonia Mycoplasma yang terjadi pada paruh kedua tahun ini, jumlah pasiennya jauh lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
Selain itu, ada juga masalah resistensi obat di kalangan pasien. Mengenai hal ini, Dr. Lau juga berbicara tentang pengalamannya baru-baru ini di forum pengembangan pediatrik di Shenzhen. Dia mengutip seorang profesor di daratan yang menyatakan bahwa efek gen resistensi Mycoplasma pneumoniae di daratan Tiongkok meningkat menjadi 84,6 persen pada November. Dengan kata lain, lebih dari 80 dari setiap 100 pasien yang menggunakan obat lini pertama seperti “azitromisin” merasa obat tersebut tidak efektif dan perlu beralih ke pengobatan dengan “doksisiklin”, yang memiliki lebih banyak efek samping. Namun, dia menambahkan bahwa dengan kemajuan bertahap dalam “doxycycline” selama bertahun-tahun, kemungkinan pasien mengalami efek samping saat ini sangat rendah.
Ia mengimbau orang tua tidak panik jika anaknya mengalami gejala pilek dan flu. Jika hanya ringan, mereka dapat meminta nasihat medis dari dokter keluarga terlebih dahulu. Namun jika mengalami kesulitan bernapas, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit.
Dr. Lau juga menunjukkan bahwa dengan suhu yang mulai turun akhir-akhir ini, penularan virus akan menjadi sangat tinggi. Hong Kong akan memasuki masa aktif gelombang influenza berikutnya, yang akan memberikan tekanan lebih besar pada layanan medis.
Untuk mengurangi jumlah kasus parah dan kematian di rumah sakit selama wabah virus influenza awal tahun depan dan mencegah wabah di sekolah dan institusi yang rentan, ia mengingatkan masyarakat, terutama orang lanjut usia, orang yang mengidap sakit kronis, dan anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, untuk menerima suntikan vaksin flu sesegera mungkin. Ia juga menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker saat berada di tempat ramai, seperti ketika menggunakan angkutan umum. Pada saat yang sama, menjaga kesehatan pribadi dan pastikan sirkulasi udara dalam ruangan dalam keadaan baik. (asr)