Gempa bumi kuat berkekuatan Magnitudo 6,2 terjadi di Prefektur Linxia, Provinsi Gansu. Gempa ini berdampak di Provinsi Qinghai. Pasca gempa, dua desa di Kotapraja Zhongchuan, Kota Haidong, Qinghai terkubur oleh lumpur. Gelombang lumpur setinggi 3 meter bergulung ke desa-desa tersebut, sejumlah besar rumah hanyut dan terkubur hingga membuat penduduk desa terjebak
NTD
Pada 18 Desember pukul 23:59, gempa bumi dangkal berkekuatan 6,2 terjadi di Kabupaten Jishishan, Prefektur Xia, Ganlin. Gempa bumi berdampak pada 419 desa administratif di kabupaten Haidong Minhe, Hualong dan Xunhua di Provinsi Qinghai yang saling berdekatan. Setelah kejadian tersebut, “gelombang pasir” terjadi di Desa Jintian dan Desa Caotan, Kotapraja Zhongchuan, Kabupaten Minhe, dan sejumlah besar rumah terkubur lumpur dan hancur.
Seorang anggota keluarga dari orang yang terkubur yang tinggal di desa tetangga mengatakan kepada Caixin bahwa setelah gempa bumi, tanah longsor langsung terjadi. Ibu mertuanya, kedua putrinya, dan menantu perempuan dari salah satu putrinya ketika mencoba menyelematkan diri tertimbun tanah longsor, total lebih dari sepuluh orang terkubur di kawasan ini.
Sejak 19 Desember pagi, dia menjaga lokasi kejadian dan sampai pukul 21.00, masih belum ada yang berhasil diselamatkan.
Yang Haiping, yang bekerja di Xining, mengambil cuti dan kembali ke Desa Jintian sekitar tengah malam pada 19 Desember, keluarga Yang Haiping terbangun dari tidurnya oleh suara yang menakutkan. Kakak perempuannya menggambarkannya sebagai “suara seperti guntur yang menembus telinganya.” Getaran menyebabkan dinding bergetar hebat, mereka tidak dapat berdiri dengan mantap saat melarikan diri keluar rumah.
Tak lama setelah keluarga beranggotakan lima orang itu lolos dari bahaya, Yang Haiping mendengar suara keras lain tidak jauh dari situ. Kali ini suaranya “seperti suara petasan.” Belakangan dia mengetahui sebenarnya adalah tanah longsor. Sebuah rumah tempat tinggal yang terletak lebih rendah dari rumah Yang Haiping kemudian tertimpa dan tertimbun tanah longsor.
Wartawan Caixin di lokasi kejadian melihat kedalaman lumpur sekitar 3 meter dan rumah-rumah yang tertimbun tanah longsor hampir semuanya terisi dengan lumpur.
Paman Yang Haiping, Yang Xinfu, mengatakan bahwa ibu menantunya tinggal di dekat Kota Guanting dan terkubur di bawah tembok saat terjadi gempa dan meninggal dunia.
Media Tiongkok memberitakan, Desa Jintian berpenduduk total 1.836 dan 414 KK, di antaranya rumah 36 KK dengan 177 warga desa hancur tertimpa lumpur yang keluar dari dalam tanah.
Liu Lifei, seorang penduduk desa di Desa Jintian, mengatakan kepada Jimu News, “Pada saat itu, lumpur datang. Setelah gempa bumi, lumpur menghancurkan desa tersebut dan saudara perempuannya terkubur dan hilang.
Ketika gempa bumi terjadi pada 18 Desember malam, Liu Lifei menghubungi saudara perempuannya untuk terakhir kalinya, tetapi gagal tersambung. Belakangan, ia mengetahui dari kakak iparnya bahwa saudara perempuan, ibu, nenek, dan ibu neneknya terkubur lumpur sebelum mereka sempat melarikan diri. Kakak iparnya melarikan diri sambil menggendong anaknya.
Deng, seorang penduduk desa dari Kotapraja Liugou, mengatakan kepada Upstream News, “Ada lebih banyak korban jiwa di daerah ini, dan banyak rumah yang runtuh, dan beberapa tetangga kami hilang saat rumah mereka runtuh.” Ketika dia terbangun, dia dan rekannya tertimpa batu bata dan blok semen yang runtuh, dan rekannya dikirim ke rumah sakit dengan cedera kepala, dan kakinya sendiri juga tertimpa.”
Pada 20 Desember, Partai Komunis Tiongkok secara resmi mengklaim operasi penyelamatan telah selesai. Hingga pukul 09.00 pada 20 Desember, gempa Jishishan telah menewaskan 113 orang dan melukai 782 orang di Gansu. Selain itu, gempa di Kota Haidong menewaskan 18 orang, 198 orang luka-luka dan 16 orang hilang, dikarenakan PKT terbiasa menyembunyikan bencana, jumlah korban sebenarnya mungkin jauh melebihi angka resmi. (Hui)