EtIndonesia. Banyak dokter kulit merasa lucu ketika orang bertanya tentang paradoks coklat-jerawat.
Rupanya, mereka banyak mendapatkannya.
Menurut salah satu dokter kulit terkemuka di Amerika Serikat , dr. Farris, jawabannya tidak sesederhana itu, hingga saat ini belum ada jawaban pasti. Ada banyak penelitian mengenai hal ini dengan hasil yang bertentangan.
Apakah itu gula atau coklat?
Mengenai pola makan dan pengaruhnya terhadap kulit, terdapat banyak data yang mendukung klaim bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi, yaitu makanan yang tinggi gula rafinasi dan karbohidrat seperti camilan olahan, roti, dan minuman manis, dapat memicu penyakit kulit berjerawat.
Dr. Farris setuju bahwa peningkatan insulin secara tiba-tiba dapat meningkatkan pembentukan jerawat, itulah sebabnya dia menyarankan untuk menghindari makanan tersebut. Namun, para peneliti masih belum menemukan hubungan langsung antara jerawat dan coklat.
Dia menambahkan bahwa coklat yang rata-rata dimakan anak-anak memiliki persentase kakao asli yang cukup rendah, dan biasanya dilapisi dengan karamel manis, pewarna, dan gula. Dia percaya bahwa coklat itu sendiri kecil kemungkinannya untuk memicu jerawat, apalagi bahan tambahan lainnya.
Apa yang perlu diingat
Sementara kita menunggu studi yang konklusif, semoga di masa depan, para ahli menyarankan untuk mengetahui bagaimana reaksi kulit Anda terhadap makanan yang berbeda. Dengan begitu Anda tahu makanan mana saja yang memicu timbulnya jerawat bagi Anda, dan Anda tahu cara menghindarinya. Anda bisa mencoba membuat jurnal makanan, yang mencatat semua yang Anda makan dalam sehari, sehingga lebih mudah untuk dipantau.(yn)
Sumber: science-a2z