Alaska Airlines telah melarang terbang puluhan jet Boeing 737 MAX 9 untuk pemeriksaan keselamatan. Pasalnya, kulit daun pintu exit sebuah pesawat dengan model yang sama copot saat penerbangan sehingga menyebabkan pesawat baru yang penuh penumpang itu melakukan pendaratan darurat. Selanjutnya, Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) memerintahkan penghentian sementara pesawat Boeing 737 MAX 9
oleh Li Yan
Pada Jumat (5 Januari) waktu AS, pesawat milik Alaska Airlines dengan nomor penerbangan AS1282 yang lepas landas dari Portland, Oregon menuju Ontario, California terpaksa meminta pendaratan darurat akibat kulit daun pintu exit di sisi kiri badan pesawat copot tak lama setelah lepas landas. Saat itu, pesawat sedang mengangkut 171 orang penumpang beserta 6 orang awak.
Penyebab kejadian itu belum diketahui sampai saat ini, dan tidak ada korban luka yang dilaporkan.
CEO Alaska Airlines Ben Minicucci mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa pihaknya akan menghentikan sementara seluruh armada Boeing 737 MAX 9 guna pemeliharaan preventif dan inspeksi keselamatan sebelum kembali dioperasikan. Dia memperkirakan pekerjaan itu akan selesai “dalam beberapa hari mendatang”.
“Hati saya tertuju kepada seluruh penumpang dalam penerbangan ini, dan saya meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang kalian alami”, tulis Ben Minicucci dalam pernyataannya.
Alaska Airlines sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Portland setelah insiden tersebut. Meskipun hal itu jarang terjadi, tetapi awak penerbangan kami yang terlatih dengan baik, cukup siap untuk menangani situasi ini dengan aman, kata pernyataan itu.
Administrator FAA Mike Whitaker mengatakan pada Sabtu, bahwa pihaknya meminta pihak maskapai melakukan inspeksi segera terhadap seluruh pesawat model tersebut sebelum dioperasikan kembali. Instruksi tersebut mempengaruhi 171 unit pesawat Boeing 737 MAX 9 yang ada di seluruh dunia.
Kulit daun pintu exit copot dalam penerbangan
Menurut “FlightRadar24”, Pesawat AS1282 sedang terbang pada ketinggian lebih dari 16.000 kaki ketika pintunya terlepas.
Menurut rekaman suara yang diposting di “LiveAtc.com” : “Kami ingin mendarat”, pinta pilot kepada petugas pengawas lalu lintas udara.
“Kami mengumumkan keadaan darurat. Kami harus turun ke ketinggian 10.000 (kaki)”, tambah pilot tersebut. Reuters menjelaskan, bahwa di bawah ketinggian tersebut, penumpang sehat bisa bernapas tanpa tambahan oksigen.
Postingan media sosial menunjukkan bahwa kulit daun pintu exit pesawat sisi kiri yang berada di bagian tengah belakang pesawat robek kemudian copot dari kerangka pintu.
Alaska Airlines Boeing 737 MAX 9 had an emergency exit door blowout flying from Portland to Ontario at 16,000 ft.
— JetArena (@ArenaJet) January 6, 2024
The door was ejected, but the plane returned safely with passengers unharmed.
Some lost their phones. Alaska grounded its MAX 9 fleet for inspection.
In India,… pic.twitter.com/aRHl4zfIUR
“Tiba-tiba, saya mendengar suara keras”, ujar Elizabeth Le, seorang penumpang pesawat Alaska Airlines AS1282 kepada reporter Korean Air News. “Kemudian saya melihat ke sisi kiri dan melihat celah besar di pesawat sehingga angin sangat besar. Di mana-mana berangin tetapi semua penumpang tetap berada di tempat duduk”.
Penumpang bernama Kyle Rinker mengatakan kepada CNN bahwa jendela pesawat pecah tak lama setelah lepas landas. Ia mengatakan : “Insiden itu terjadi sangat tiba-tiba. Padahal (pesawat) baru saja terbang naik tetapi jendela / badan pesawat terlepas. Saya baru mengetahuinya setelah melihat masker oksigen berjatuhan dari tempat penyimpanannya”.
Video menunjukkan bahwa pesawat mendarat lagi di Bandara Portland dalam kegelapan. Saat pesawat mendarat dengan selamat, tepuk tangan dan sorak-sorai terdengar di dalam kabin.
FAA memerintahkan grounded sementara seluruh pesawat Boeing 737 MAX 9
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengatakan pada Sabtu (6 Januari) bahwa tim ahli struktural, operasional dan sistem akan tiba di lokasi kejadian pada hari itu juga.
“FAA memerlukan inspeksi segera terhadap pesawat Boeing 737 MAX 9 yang ditunjuk sebelum mereka dapat melanjutkan layanan”, kata Administrator FAA Mike Whitaker pada hari Sabtu.
“Keselamatan akan terus mendorong pengambilan keputusan kami saat kami membantu NTSB dalam penyelidikannya terhadap Alaska Airlines Penerbangan 1282”, katanya. Inspeksi yang diperlukan akan memakan waktu sekitar empat hingga delapan jam per pesawat.
Boeing juga mengatakan sedang menyelidiki insiden tersebut. “Kami sedang berupaya mengumpulkan lebih banyak informasi dan tetap berhubungan dengan pelanggan maskapai penerbangan kami”, kata perusahaan itu.
Anthony Brickhouse, pakar keselamatan penerbangan di Embry-Riddle Aeronautical University, mengatakan insiden tersebut menunjukkan pentingnya penumpang mengenakan sabuk pengaman saat duduk di dalam pesawat.
Menurut laporan, kursi di pintu exit yang daunnya copot itu kebetulan sedang kosong.
“Jika seseorang duduk di kursi itu dan tidak mengenakan sabuk pengaman, kejadiannya akan berbeda”, kata Anthony Brickhouse.
Pintu cadangan ini biasanya diaktifkan dalam situasi tempat duduk yang padat untuk memenuhi persyaratan evakuasi. Namun, pintu-pintu di pesawat Alaska Airlines ini telah “diblokir” dan dinonaktifkan secara permanen.
737 MAX mengadopsi tata letak badan pesawat modular sehingga dapat memasang pintu darurat secara fleksibel sesuai dengan jumlah kursi. Hal ini memberi operator fleksibilitas yang lebih besar dalam konfigurasi kabin.
Menurut FAA, MAX 9 baru dikirim ke Alaska Airlines pada akhir Oktober dan menerima sertifikasi pada awal November tahun lalu.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan pada Sabtu bahwa tim ahli struktural, operasional dan sistem akan tiba di lokasi kejadian pada hari itu juga.
Boeing juga mengatakan sedang menyelidiki insiden tersebut. “Kami berupaya mengumpulkan lebih banyak informasi dan tetap berhubungan dengan pelanggan maskapai penerbangan kami”, kata perusahaan itu.
Badan pesawat Boeing 737 yang cukup populer ini dibuat oleh perusahaan Spirit AeroSystems yang berbasis di Negara Bagian Kansas. Perusahaan tersebut dipisahkan dari Boeing pada 2005. (sin)