Kecelakaan Pesawat di Bandara Haneda Tokyo Diduga Akibat Kesalahan dari Pilot Pesawat Patroli Maritim Jepang

 

Media Jepang dalam laporannya ikwal dugaan terjadinya kecelakaan tabrakan antara pesawat komersial JAL dengan pesawat patroli maritim Jepang di landasan pacu Bandara Internasional Haneda, Tokyo pada 2 Januari 2024 menyebutkan, bahwa rekaman komunikasi antara petugas di menara kepada pilot pesawat patroli maritim Jepang menunjukkan pesawatnya mendapat “prioritas pertama” untuk take off setelah pesawat penumpang JAL mendarat. Namun pilot pesawat patroli maritim menangkapnya sebagai pesawat pertama yang bisa langsung lepas landas sehingga tabrakan tak terhindarkan

oleh Chen Huimo dan Tang Jie’an

Investigasi tabrakan antara pesawat penumpang dan pesawat keamanan maritim di landasan Bandara Internasional Haneda, Tokyo pada 2 Januari masih berlanjut.

Menurut catatan komunikasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang, disebutkan bahwa pada saat kejadian, komunikasi antara petugas menara dengan pilot pesawat patroli maritim menunjukkan pesawatnya mendapat “prioritas pertama” untuk take off setelah pesawat penumpang JAL mendarat. Namun pilot pesawat patroli maritim menangkapnya sebagai ia mendapat prioritas pertama untuk lepas landas sehingga bersiap terbang dengan langsung memasuki landasan, padahal saat itu pesawat JAL sedang landing, sehingga tabrakan pun tak terhindarkan.

Karena itulah kapten pilot pesawat patroli maritim mengaku bahwa ia sudah “mendapat izin lepas landas” dari menara. Namun apakah ada risiko kesalahpahaman masih butuh penyelidikan lebih lanjut dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang. Setelah Bandara Haneda membatalkan setidaknya 800 penerbangan dan berdampak pada lebih dari 150.000 penumpang, kementerian tersebut memperkirakan bahwa landasan pacu sudah dapat digunakan kembali pada Senin (8 Januari).

“Bandara Internasional Haneda dapat dibuka kembali pada 8 Januari. Kami yakin pembatalan terhadap sejumlah besar penerbangan yang telah terjadi ini tidak terulang kembali,” kata Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang Tetsuo Saito pada 5 Januari.

Selain itu, empat landasan pacu Bandara Haneda telah dilengkapi dengan “fungsi pendukung” berupa : Jika terdeteksi ada kelainan, sistem akan menampilkan pesawat yang memasuki landasan pacu dengan warna merah dan mengeluarkan alarm. Untuk pengontrol lalu lintas udara yang gagal merespons tepat waktu, Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata juga sejak 6 Januari telah menempatkan layar pengawasan khusus di menara untuk membantu petugas menara memastikan posisi pesawat. (sin)