STAF EPOCH INSPIRED
Pasangan di Idaho, Amerika Serikat ini yang mejalani kesucian dan menunggu sampai hari pernikahan mereka tiba untuk berbagi ciuman pertama mereka mengatakan bahwa keduanya dibesarkan untuk mematut diri sampai pernikahan.
Sarah Patriquin, 22 tahun, bertemu dengan suaminya, Wayne Patriquin, 23 tahun, di sebuah kamp Kristen saat remaja, dan setelah setahun berteman, mereka mulai berpacaran.
Pasangan tersebut memutuskan untuk menghormati kesucian mereka sebelum pernikahan atas alasan “kepercayaan” dan menunggu untuk berbagi ciuman pertama mereka hingga mereka menikah pada Juli 2019, setelah dua tahun bersama. Sekarang mereka menjadi orangtua bagi putri mereka yang berusia 5 bulan, Addison, pasangan ini mengatakan pernikahan mereka “lebih sehat dari sebelumnya.”
“Kami memutuskan untuk tidak berciuman—kami tidak ingin menempatkan diri kami dalam situasi itu. Berciuman bisa mengarah pada hal-hal lain,” kata Nyonya Patriquin, seorang ibu rumah tangga di Rexburg, Idaho, kepada SWNS.
Tuan Patriquin,yang bekerja sebagai mekanik, mengatakan: “Sarah ingin ciuman pertama itu pada hari pernikahan. Saya berkata, ‘Jika itu yang Anda inginkan, saya akan melakukannya’—saya ingin membuktikan cinta saya padanya Itu adalah sesuatu yang harus diperjuangkan.”
Pasangan tersebut menghabiskan setahun sebagai teman sebelum keluarga mereka mengizinkan mereka untuk mulai berpacaran pada Juni 2018.
“Kami berdua dibesarkan untuk mematut diri sampai pernikahan. Kami saling menghormati untuk menunggu,” kata Nyonya Patriquin.
Pasangan ini mengatakan bahwa salah satu saudara mereka selalu menemani mereka saat pacaran, dan mereka menghabiskan “banyak waktu bersama dalam suasana kelompok.”
“Seperti dijaga agar ada tanggung jawab,” kata Nyonya Patriquin.
Setelah meminta izin dari orangtua, Tuan Patriquin melamar kekasihnya pada Februari 2019. Pasangan tersebut terus menghormati janji ke- sucian mereka sebelum pernikahan.
“Kami akan bergandengan tangan dan berpelukan. Itu membutuhkan banyak kendali diri. Ini tentang pola pikir. Saya perlu berpikir logis.
Nyonya Patriquin mengatakan bahwa untuk memenuhi janji mereka adalah “suatu pencapaian” sebagai pasangan.
“Ini menciptakan ikatan yang lebih kuat, tumbuh bersama,” kata dia.
“Setiap orang yang berhubungan seks dengan Anda , Anda memberikan sebagian dari diri Anda kepada mereka. Itulah mengapa penting untuk memiliki itu untuk orang yang Anda nikahi. Seks bukan hanya bersenang-senang semata.”
Pasangan ini menyambut putri mereka pada Juni 2023 dan ingin mendidiknya dengan moral kesucian sebelum pernikahan.
“Pernikahan kami lebih sehat dari sebelumnya,” kata Nyonya Patriquin.
Tuan Patriquin menambahkan: “Saya tidak akan mengubah apa pun.”(sun)