oleh Qiu Sheng
Tercatat hingga akhir 2023, tim kampanye mantan Presiden Trump memiliki dana sebesar USD.33 juta, dan pesaingnya Nikki Haley memiliki dana sekitar USD.15 juta. Sebagai perbandingan, tim kampanye Presiden Joe Biden memiliki dana sebesar hampir USD.117 juta, jauh di atas kedua pesaingnya dari Partai Republik.
Menurut Wall Street Journal, para donor Trump menyumbangkan total USD.188 juta pada 2023 yang diperuntukkan sebagai dukungan kepada berbagai komite, namun jumlah ini menyusut lantaran dipakai untuk membayar tagihan hukum mantan presiden yang berjumlah puluhan juta dolar. Tercatat pada 1 Januari 2024, Trump dan kelompok politik luarnya memiliki uang tunai tinggal sekitar USD.65 juta.
Nikki Haley menempati posisi kedua pada pemilihan pendahuluan Partai Republik di New Hampshire dan ketiga di Iowa. Meski begitu, ia tetap mendapat dukungan dari aliran sumbangan kampanye dalam persaingannya melawan Trump.
Menurut sumber yang mengetahui penggalangan dana Kampanye Haley, bahwa tim kampanye Haley berhasil mengumpulkan lebih dari USD.5 juta dalam seminggu setelah pemilihan pendahuluan di New Hampshire pada 23 Januari 2024.
Nikki Haley telah berpartisipasi dalam 10 kali kegiatan penggalangan dana dalam dua minggu.ia berhasil mengumpulkan USD.2,5 juta dari serangkaian pertemuan donor di negara bagian New York dan Florida.
Tim kampanye Haley mengatakan bahwa jika Trump menjadi calon presiden, perlombaan down-ballot di DPR dan Senat mungkin bisa terpengaruh.
Pada Rabu (31 Januari), dalam pertemuan dengan para donatur besar Partai Republik di Florida, tim kampanye Trump dan Haley mengajukan usulan ke konferensi online yang disebut American Opportunity Alliance (AOA). Kepada kelompok tersebut manajer tim kampanye Haley, Betsy Ankney mengatakan bahwa mantan duta besar Trump untuk PBB ini adalah harapan terakhir untuk menghindari pertarungan ulang antara Trump dan Biden pada pemilu 2024. Namun hal ini sepertinya yang tidak diinginkan oleh sebagian besar dari orang Amerika Serikat.
Seorang sumber yang akrab dengan kampanye tersebut mengatakan : “Jika Trump memenangkan nominasi, Partai Republik akan kehilangan kursi di DPR. Joe Biden mengambil 18 kursi dari Partai Republik pada 2020, 10 di antaranya diperoleh dengan selisih 5 poin persentase”. Meskipun pemilihan Senat pada bulan November sangat menguntungkan bagi Partai Republik, tetapi kondisi yang menguntungkan ini tidak akan bertahan sampai tahun depan. Pada 2026 atau 2028, tidak akan ada Partai Republik yang terpilih di negara bagian yang dimenangkan oleh Trump”.
Pada penggalangan dana AOA di Florida, penasihat senior kampanye Trump, Susie Wiles, dengan getol mendukung mantan presiden ini meskipun hubungan Trump dengan beberapa donatur besar Partai Republik.
Laporan menyebutkan, bahwa Trump mengatakan bahwa peluang Haley untuk menang sangatlah kecil, karena ia telah gagal memenangkan dalam dua nominasi sebelumnya, dan tampaknya hal yang sama juga terjadi di negara bagian asal Haley yaitu Carolina Selatan.
“Kampanye Presiden Trump didukung oleh donor-donor kecil dari seluruh negeri dan dari semua latar belakang yang muak dengan rekor inflasi Joe Biden yang mencapai rekor tinggi, perbatasan terbuka, kejahatan dan kekacauan. Presiden Trump terus memimpin Biden dalam jajak pendapat di setiap medan pertempuran negara bagian, dan kami semakin yakin bahwa dia akan mengambil kembali Gedung Putih pada bulan November mendatang”, tulis Karoline Leavitt, Sekretaris Pers Nasional Tim Kampanye Trump dalam sebuah pernyataan.
Trump juga menyoroti perjuangan hukum yang sedang berlangsung selama kampanye politiknya, dan menuduh Partai Demokrat menggunakan tuntutan hukum yang “konyol” dan tuntutan pidana untuk mencoba menghalanginya ikut pemilu. Pada hari-hari awal pemilihan pendahuluan Partai Republik tahun lalu, ketika ia menghadapi banyak dakwaan, dukungan terhadap dirinya malah naik secara signifikan hingga mengungguli saingannya dari sesama Partai Republik.
Faktanya, Nikki Haley menganggap pengeluaran dana untuk membayar firma hukum dalam menangani 4 kasus pidana yang dituduhkan kepada Trump serta beberapa persidangan perdata sebagai peluang untuk mengungguli Trump.
“Ia tidak bisa mengalahkan Joe Biden jika seluruh waktu dan uangnya dihabiskan untuk berbagai kasus pengadilan, dan berada dalam keadaan kacau”, tulis Haley di platform “X” pekan ini.
Data penggalangan dana dari tim kampanye Trump di Iowa dan New Hampshire belum dirilis, jadi tidak jelas bagaimana penggalangan dananya setelah kemenangan besar dalam dua kontestasi pertama.
Trump mengatakan bahwa siapa pun yang masih menyumbangkan dananya untuk kampanye Haley setelah kemenangan pertama dirinya “akan dilarang bergabung dengan MAGA secara permanen”. Tim Haley telah mengambil kesempatan untuk mengumpulkan dana dan tampaknya ia berhasil mendapat dukungan dari para donatur.
Tim kampanye Haley mengatakan bahwa pihaknya telah mengumpulkan USD.500.000,- dengan menjual lebih dari 15.000 kaos bertuliskan “Banned Forever”
Meskipun Trump memiliki hubungan yang sulit dengan beberapa orang donatur dari Partai Republik selama bertahun-tahun, tetapi dia juga berusaha untuk memperbaiki hubungan dan merayu para donatur terkemuka pada kampanye kali ini.
“Saya pikir kampanye tahun ini jauh lebih kompleks dibandingkan sebelumnya. Mereka berharap dapat mengkonsolidasikan dukungan di dalam Partai Republik baik secara politik maupun ekonomi”, kata seorang penggalangan dana besar untuk Partai Republik yang tidak ingin disebutkan namanya. (sin)