Seiring dengan sengitnya serangan udara yang dilakukan oleh militer AS terhadap target pro-Iran selama beberapa hari terakhir, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, pada Minggu (4 Februari) mengatakan bahwa AS menanggapi serangan terhadap tentara AS di Yordania dan menekankan bahwa lebih banyak serangan militer akan dilakukan di masa mendatang
Yi Jing – NTD
Pada Minggu, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa tanggapan AS terhadap serangan terhadap tentara AS di Yordania baru saja dimulai. Ia juga mengatakan bahwa militer AS sedang mengevaluasi keefektifan serangannya di Irak dan Suriah, dan akan mengambil tindakan lebih lanjut di masa mendatang.
Sullivan, penasihat keamanan nasional Gedung Putih berkata: “Setiap tindakan yang AS lakukan dirancang untuk mengurangi kemampuan milisi (Iran) untuk terus menyerang kami, dan untuk mengirim pesan yang jelas bahwa ketika pasukan kami diserang, Amerika Serikat akan merespons, dan ketika warga Amerika Serikat dikorbankan, kami akan terus merespons dengan tegas.”
Sullivan juga menekankan bahwa AS tidak akan mengesampingkan kemungkinan serangan terhadap Iran jika diserang.
“Jika mereka [Iran] memilih untuk merespons secara langsung kepada Amerika Serikat, mereka akan menerima respons yang cepat dan kuat dari kami,” Katanya.
Pada Jumat lalu, militer AS melancarkan puluhan serangan udara terhadap 85 sasaran pro-Iran di Irak dan Suriah, termasuk pusat komando intelijen dan gudang senjata. Sabtu lalu, Amerika Serikat bergabung dengan Inggris dan sekutu lainnya untuk melakukan serangan gabungan laut dan udara terhadap 36 sasaran angkatan bersenjata Houthi yang didukung Iran.
Sullivan mengatakan bahwa meskipun serangan yang dilakukan oleh kelompok milisi yang didukung Iran terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah berbeda dengan serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah, keduanya merupakan “tantangan yang saling berkaitan.”
Sullivan menegaskan: “Jadi, pihaknya akan terus menghadapi tantangan eskalasi dan terus bekerja untuk memastikan bahwa merespons dengan penuh semangat namun pada saat yang sama menghindari Amerika Serikat terlibat dalam perang yang lebih luas di Timur Tengah.” (Hui)