Alasan Mengapa Kambing Gunung Aktif di Malam Hari Memicu Kekhawatiran di Kalangan Ilmuwan

EtIndonesia. Para ilmuwan menemukan bahwa kambing gunung didorong ke gaya hidup yang lebih aktif di malam hari karena perubahan iklim.

Alpine ibex, spesies yang ditemukan di daerah pegunungan Eropa, lebih cenderung aktif di malam hari ketika siang hari semakin panas, menurut sebuah studi baru.

Para peneliti di Universitas Sassari, Sardinia, menggunakan kalung GPS untuk melacak aktivitas kambing dari bulan Mei hingga Oktober antara tahun 2006 dan 2019.

Penelitian ini juga menemukan bahwa ibex lebih aktif di malam hari bahkan di daerah yang terdapat lebih banyak predator di malam hari. Hal ini menunjukkan bahwa kambing lebih perlu menghindari panas dibandingkan predatornya.

Dr. Francesca Brivio, yang ikut menulis penelitian ini, mengatakan: “Kami memperkirakan tingkat aktivitas malam hari lebih tinggi di Swiss di mana tidak ada serigala [salah satu predator utama hewan tersebut], namun kami menemukan sebaliknya.

“Kami menemukan bahwa aktivitas lebih tinggi terjadi di wilayah yang banyak terdapat serigala.”

“Kita bisa memperkirakan bahwa pada malam hari ketika suhu lebih rendah, hewan lain akan mengalihkan aktivitasnya ke jam-jam malam hari.

“Jika pada siang hari terlalu panas untuk makan atau beraktivitas, mereka akan lebih memilih melakukan segala aktivitasnya, seperti mencari makan, pada malam hari.”

Ini bukan pertama kalinya pemanasan global yang disebabkan oleh manusia diketahui mendorong hewan untuk meningkatkan aktivitas mereka di malam hari.

Studi lain di jurnal Nature pada tahun 2020 menemukan berbagai herbivora berusaha menghindari panas dengan berlindung di siang hari.

Brivio menambahkan: “Karena mereka adalah hewan yang beradaptasi dengan aktivitas diurnal, aktif di malam hari mungkin lebih sulit.

“Pergerakan mereka di lereng berbatu tempat mereka tinggal mungkin lebih sulit, sehingga efisiensi mencari makan dan strategi mencari makan menjadi kurang efisien.

“Meskipun kami tidak mengumpulkan data mengenai hal ini, kami dapat menduga bahwa kapasitas mereka untuk memperoleh makanan akan lebih rendah [pada malam hari] dan hal ini akan berdampak pada kebugaran dan dinamika populasi.” (yn)

Sumber: indy100

FOKUS DUNIA

NEWS