EtIndonesia. Sebuah tangan perunggu berusia 2.000 tahun telah ditemukan di utara Spanyol oleh para peneliti, dan aspek yang paling menarik darinya adalah simbol-simbol aneh yang menghiasi tangan tersebut.
Di bagian atas tangan, peneliti melihat empat baris simbol aneh tertulis. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa simbol-simbol tersebut terkait dengan bahasa Paleohispanik kuno, dan mungkin merupakan bagian dari bahasa yang telah berkembang menjadi bahasa Basque di Spanyol kontemporer.
Tangan itu ditemukan di daerah yang dihuni oleh suku bernama Vascones pada saat kemungkinan besar tangan itu dibuat. Asumsi sebelumnya tentang suku tersebut meyakini bahwa mereka adalah suku pra-melek huruf karena hanya sedikit sampel tulisan yang ditemukan sebelumnya. Tapi tangan ini bisa mengubah itu.
“Analisis linguistik terperinci menunjukkan bahwa aksara tersebut mewakili subsistem grafis Palaeohispanik yang memiliki akar yang sama dengan bahasa Basque modern dan merupakan contoh pertama epigrafi Vaskonik,” tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan.
Lubang kecil pada benda tersebut, beserta orientasi naskahnya, membuat peneliti yakin benda itu mungkin digantung di pintu masuk sebuah gedung.
Berdasarkan kata-kata yang dapat diidentifikasi dan perbandingan dengan artefak lain, para peneliti yakin bahasa tersebut terdiri dari “sub-sistem yang berbeda”.
Teksnya tidak sepenuhnya dapat diterjemahkan, tetapi para peneliti menemukan kesamaan yang menarik dengan bahasa Basque modern. Salah satu tautan kuncinya adalah kata pertama yang ada: sorieneku. Yang mirip dengan kata Basque zorioneko yang artinya nasib baik. Memberikan wawasan tentang makna pesan di tangan, serta hubungannya dengan Basque.
“Teks yang tertulis pada artefak ini, yang ditemukan di pintu masuk sebuah bangunan rumah tangga, ditafsirkan sebagai apotropaic, sebuah tanda permohonan keberuntungan,” tulis para peneliti.
Beberapa artefak Zaman Besi yang juga menggambarkan punggung tangan kanan terbuka telah ditemukan di wilayah Vasconic dan Iberia. Para peneliti yakin tangan itu dibuat di lokasi penemuannya, karena perunggu adalah bahan yang umum di daerah tersebut.
Para peneliti mengatakan ketidakkonsistenan dalam tulisan tersebut menunjukkan pendekatan penulisan yang tidak terencana dan ceroboh. Penelitian mengenai Tangan Irulegi, yang diberi nama sesuai dengan tempat ditemukannya, terus dilakukan, terutama untuk mencari tahu apa lagi yang dapat diceritakan oleh tangan tersebut kepada kita tentang Vascones – khususnya dalam hal bahasa tertulis yang berasal dari sebelum kedatangan bangsa Romawi.
“Prasasti baru yang disajikan di sini memberikan dukungan untuk tumbuhnya kesadaran bahwa Vascones kuno mengetahui dan memanfaatkan tulisan, setidaknya sampai tingkat tertentu,” tulis para peneliti. (yn)
Sumber: indy100