EtIndonesia. Bayangkan, jika Anda mau, sebuah pesawat mempunyai sayap yang mengelilingi seluruh pesawat. Konsep imajinatif ini hampir menjadi kenyataan belum lama ini. Gagasan Lockheed, yang dikenal sebagai Lockheed Ring Wing, mengusulkan gagasan konfigurasi sayap melingkar. Meskipun tidak pernah terwujud menjadi pesawat yang fungsional, ide tersebut telah memikat para penggemar penerbangan selama bertahun-tahun.
Mari kita selidiki Lockheed Ring Wing, jelajahi asal-usulnya dan alasan di balik kegagalannya untuk terbang.
Asal usul Lockheed Ring Wing ditelusuri kembali ke sejarah penerbangan awal, mengambil inspirasi dari eksperimen yang dilakukan oleh Prancis. Konsep desain sayap tertutup muncul dengan contoh penting seperti pesawat Bell Riot, yang memiliki dua sayap melingkar yang diposisikan secara bersamaan. Iterasi berikutnya bahkan bereksperimen dengan konfigurasi biplane, tetapi Bell Riot mengalami nasib malang, mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki selama pengujian awal.
![](https://etindonesia.com/wp-content/uploads/2024/03/Pesawat-Bersayap-Melingkar-2.jpg)
Salah satu fitur menonjol dari desain ini adalah potensinya untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Dengan kapasitas hingga 120 penumpang, pesawat ini cocok untuk rute komuter yang tidak memerlukan ketinggian tinggi. Dengan meminimalkan kebutuhan tanjakan yang curam, Lockheed Ring Wing menjanjikan jalur penerbangan yang lebih langsung sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar. Selain itu, desain sayapnya yang tidak konvensional meminimalkan vortisitas ujung sayap, sehingga meningkatkan daya angkat dan memberikan manfaat seperti persyaratan landasan pacu yang lebih pendek dan peningkatan kinerja dalam kondisi angin silang.
Terlepas dari fitur-fitur inovatif dan potensi keunggulannya, Lockheed Ring Wing menghadapi banyak kendala yang menghalangi realisasinya. Tantangan yang signifikan adalah masalah peningkatan hambatan, yang mengimbangi antisipasi penghematan bahan bakar yang diperoleh dari peningkatan daya angkat.
Selain itu, desain ini memerlukan rekayasa yang cermat untuk mengurangi masalah aerodinamis seperti flutter dan pemisahan lapisan batas, sehingga menambah kompleksitas dan biaya pada proyek. Selain itu, ketidaktahuan dan risiko yang dirasakan terkait dengan desain yang tidak konvensional menghalangi calon investor, sehingga menyebabkan kesulitan pendanaan dan akhirnya menunda proyek tersebut.
Meski demikian, warisan Lockheed Ring Wing tetap menjadi bagian yang menarik dalam sejarah penerbangan. Meski tidak pernah lepas landas, pendekatan barunya untuk mengatasi tantangan penerbangan yang sudah berlangsung lama terus membangkitkan rasa ingin tahu.
Seiring kemajuan teknologi dan aerodinamika, masih ada kemungkinan besar untuk menyaksikan pesawat serupa mengudara di masa depan. (yn)
Sumber: thoughtnova