Pemerintah AS mengumumkan pada Rabu (1 Mei) bahwa mereka akan memberikan sanksi kepada hampir 300 perusahaan dan entitas individu, termasuk lebih dari 20 perusahaan Tiongkok dan Hong Kong. Perusahaan-perusahaan ini dituduh membantu Rusia menginvasi Ukraina dan menghindari berbagai sanksi internasional
Li Mei dan Tian Yuan – NTD
Departemen Keuangan AS mengumumkan berbagai sanksi terbaru terhadap Rusia, yang menargetkan hampir 200 individu. Departemen Luar Negeri AS juga mengumumkan lebih dari 80 target yang telah ditetapkan untuk mendapatkan sanksi.
Pernyataan tersebut mencatat bahwa hampir 300 sanksi baru ini dirancang untuk terus melemahkan basis industri militer Rusia dan menargetkan dukungan dari negara-negara ketiga, terutama Partai Komunis Tiongkok. Partisipasi mereka memungkinkan Rusia untuk mendapatkan teknologi dan peralatan yang sangat dibutuhkan dari luar negeri, sehingga memungkinkan Rusia untuk melanjutkan perangnya melawan Ukraina dan menjadi ancaman besar bagi keamanan internasional.
AS telah menjatuhkan sanksi terhadap 20 perusahaan yang berkantor pusat di Tiongkok dan Hong Kong, termasuk dua konglomerat Tiongkok yang memasok komponen untuk membuat mesiu dan propelan roket kepada Rusia, serta Perusahaan Teknologi Penginderaan Global Wuhan yang memasok suku cadang seperti pendeteksi inframerah.
AS sebelumnya telah memperingatkan Partai Komunis Tiongkok (PKT) bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi yang signifikan karena memberikan dukungan kepada militer Rusia, baik Menkeu Janet Yellen maupun Menteri Luar Negeri Anthony Blinken mengulangi peringatan tersebut selama kunjungan mereka baru-baru ini ke Tiongkok.
Pada Jumat, sebelum mengakhiri kunjungannya ke Tiongkok, Menteri Luar Negeri AS Blinken mengatakan pada sebuah konferensi pers di Beijing bahwa Partai Komunis Tiongkok adalah pemasok terbesar untuk industri militer Rusia dan merupakan kekuatan pendorong di balik perang Rusia-Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS Blinken berkata: “Tanpa dukungan Partai Komunis Tiongkok, akan sulit bagi Rusia untuk mempertahankan serangannya terhadap Ukraina.”
Sebelum kunjungan Blinken ke Tiongkok, ia mencatat bahwa Partai Komunis Tiongkok telah menyediakan Rusia dengan elemen dan komponen untuk senjata dan peralatan, membantu membangun kembali fondasi industri pertahanan Rusia, yang telah dilemahkan oleh sanksi dan kontrol ekspor. (Hui)