Yi Jing – NTD
Pada Minggu (5 Mei) lalu, ketika perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas sedang berlangsung, para militan Hamas menyerang sebuah titik penyeberangan perbatasan di Gaza selatan, yang mengakibatkan terhambatnya bantuan kemanusiaan. Pada hari itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali bahwa Hamas tidak akan diizinkan untuk kembali menguasai Gaza.
“Hamas menuntut agar kami menarik semua pasukan kami dari Gaza, agar kami mengakhiri perang, dan agar kami membiarkan Hamas mengambil alih kekuasaan. Negara Israel tidak bisa menerimanya,” ujar Benjamin Netanyahu.
Netanyahu menolak tawaran gencatan senjata dari Hamas pada Minggu, dan menegaskan bahwa gencatan senjata akan berarti Hamas akan kembali menguasai Gaza, dan serangan seperti yang terjadi pada 7 Oktober tahun lalu dapat terjadi kapan saja.
“Menyerah pada tuntutan Hamas akan menjadi kekalahan besar bagi negara Israel. Ini akan menjadi kemenangan besar bagi Hamas, Iran dan seluruh poros kejahatan,” katanya.
Perwakilan Hamas berada di Kairo pada Minggu lalu melakukan pembicaraan gencatan senjata hari kedua dengan perwakilan Mesir dan Qatar yang berperan sebagai mediator. Sumber-sumber mengungkapkan bahwa tidak ada kemajuan yang dicapai dalam pembicaraan tersebut karena Hamas telah menerima kesepakatan dengan syarat perang akan berakhir.
Dalam sebuah tanda yang mengkhawatirkan bahwa Hamas tidak berniat untuk menerima kesepakatan apapun dengan Israel, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak Galant mengatakan dalam sebuah kunjungan duka cita kepada para jenderal militer pada Minggu lalu.
“Ini berarti bahwa dalam waktu dekat (Israel) akan memulai operasi di Rafah dan seluruh koridor Gaza,” kata Menteri Pertahanan Israel Galant.
Secara terpisah, militer Israel melaporkan pada Minggu bahwa militan Hamas menembakkan 10 roket ke arah penyeberangan perbatasan Kerem Shalom di Gaza selatan, melukai 10 warga Israel, tiga di antaranya mengalami luka serius.
Titik penyeberangan Kerem Shalom, yang merupakan rute utama untuk mengirim bantuan, termasuk makanan, ke Koridor Gaza, segera ditutup.
Para analis mengatakan bahwa serangan Hamas tidak hanya menambah kurangnya bantuan kemanusiaan di Gaza, tetapi juga memberikan pukulan baru bagi upaya untuk menengahi gencatan senjata. (Hui)