Belarusia mengumumkan inspeksi peralatan senjata nuklir Rusia di wilayahnya, dan pada hari yang sama, Ukraina menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Zelensky
Yu Liang – NTD
Pada Selasa 7 Mei, Presiden Belarusia Sergei Lukashenko memerintahkan inspeksi mendadak terhadap penyebaran senjata nuklir Rusia di negara itu bertepatan dengan latihan Rusia, termasuk divisi rudal Iskander dan skuadron pesawat Su-25. Hal ini dilakukan menyusul pengumuman Rusia pada Senin 6 Mei yang menyatakan bahwa Rusia melakukan latihan nuklir.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby berkata: “Adalah hal yang sembrono dan tidak bertanggung jawab bagi pemimpin sebuah negara bersenjata nuklir untuk mengancam dengan senjata nuklir seperti yang dilakukan Putin. Jelas kami memantau situasi ini dengan hati-hati.”
Angkatan Darat AS juga mengatakan pada Senin bahwa mereka telah diberitahukan bahwa Rusia telah menahan dua warga negara AS, termasuk seorang tentara AS.
Media Rusia mengatakan bahwa tentara tersebut, Gordon Black, akan ditahan hingga setidaknya 2 Juli.
Juru bicara Pentagon, Sabrina Singer: “Black terbang dari Korea Selatan melalui Tiongkok ke Vladivostok, Rusia, karena alasan pribadi. Saat ini, Black berada dalam penahanan pra-persidangan. Pemahaman saya adalah dia akan tetap di sana hingga sidang berikutnya, tetapi saya tidak yakin tanggalnya.”
Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre berkata: “Warga negara AS tidak boleh melakukan perjalanan ke Rusia saat ini. Kami akan terus menegaskan hal ini.”
Pada hari yang sama, badan keamanan negara Ukraina mengatakan bahwa petugas intelijen telah menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Ukraina Zelensky dan tokoh-tokoh militer dan politik lainnya. Dua kolonel Garda Nasional Ukraina ditahan karena dicurigai melakukan rencana pembunuhan oleh Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB). (Hui)