Trump Membantah Soal Memilih Nikki Haley Sebagai Pasangannya dalam Pemilu AS

oleh Guan Yue

Baru-baru ini, beredar rumor bahwa mantan Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan pengangkatan Nikki Haley, mantan Gubernur Carolina Selatan sebagai pasangannya dalam pemilihan presiden AS tahun 2024. Trump membantah rumor tersebut.

Menjelang pemilu, rasa penasaran semakin besar mengenai siapa yang akan menjabat sebagai wakil calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump. Rumor juga beredar bahwa Nikki Haley mungkin akan mencalonkan diri.

Trump dengan jelas menulis di media sosial pada 11 Mei : “Nikki Haley tidak dipertimbangkan sebagai Wakil Presiden, tapi saya mendoakan yang terbaik untuk dirinya !”

Sehari sebelumnya, sumber anonim mengatakan kepada Axios bahwa tim kampanye Trump secara aktif mempertimbangkan Nikki Haley sebagai calon wakil presiden.

Mantan penasihat Trump Steve Bannon berspekulasi bahwa rumor tersebut adalah “rekayasa” dari beberapa orang.

Sebelum mundur dari pemilihan presiden, Nikki Haley menjadi lawan Trump yang paling kuat dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik. Meskipun Nikki menghindari serangan langsung terhadap mantan presiden tersebut, tetapi dia sempat menggambarkan Trump sebagai sosok yang kontroversial, dengan mengatakan bahwa negara tersebut harus mencari seseorang yang lebih muda dan lebih energik untuk menjabat sebagai presiden.

Trump mengatakan bahwa Haley tidak memiliki apa yang diperlukan untuk bertugas di Ruang Oval dan “dia tidak mampu melakukan pekerjaan itu”.

Sedangkan Nikki Haley pernah berulang kali mengatakan selama pemilihan pendahuluan, bahwa dirinya tidak tertarik untuk menjabat sebagai wakil Trump.

Sudah lama beredar rumor bahwa bahwa Trump sedang mempertimbangkan untuk mengangkat seorang wanita sebagai pasangannya dalam upayanya meraih suara perempuan di pinggiran kota, yang diyakini beberapa ahli strategi bahwa hal ini akan menjadi kunci untuk mengalahkan Joe Biden.

Trump mengatakan pada September tahun lalu bahwa dirinya cenderung dengan pemikiran untuk mengangkat seorang wanita sebagai wakil presiden pada tahun 2024, tetapi tak lama setelah itu ia mengatakan bahwa menjadikan gender sebagai faktor penentu dalam pemilu bukan ide yang baik.

Pada  Februari tahun ini, Trump menyebutkan beberapa kemungkinan calon wakil presidennya, termasuk Gubernur South Dakota Kristi Noem, pengusaha Vivek Ramaswamy, Senator Tim Scott, Gubernur Florida Ronald Dion DeSantis, dan mantan anggota Kongres Tulsi Gabbard. (sin)