Jumlah korban Tewas Akibat Banjir di Brasil Meningkat Menjadi 136 Jiwa

NTD

Hujan lebat kembali turun pada 10 Mei di Porto Alegre, ibu kota negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, dan daerah-daerah lain yang dilanda banjir. Badan perlindungan sipil setempat pada 11 Mei mengatakan bahwa jumlah orang yang tewas  telah meningkat dari 126 menjadi 136 jiwa. Keberadaan 125 orang lainnya tidak diketahui. Meskipun hujan deras kembali turun, kru darurat terus melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.

Kantor berita Central News Agency (CNA) mengutip kantor berita Reuters, melaporkan bahwa unit pertahanan sipil setempat mengatakan bahwa sekitar 537.000 orang telah mengungsi di negara bagian paling selatan Brasil, Rio Grande do Sul, setelah badai dan banjir menghantam wilayah tersebut, naik dari 340.000 orang yang dilaporkan sehari sebelumnya.

Rio Grande do Sul, dengan penduduk sekitar 10,9 juta jiwa, memiliki sekitar 446 pusat kota yang dilanda banjir yang berdampak pada kehidupan lebih dari 2,1 juta jiwa.

Kantor berita AFP melaporkan bahwa hujan lebat mulai turun di Porto Alegre, ibukota negara bagian Rio Grande do Sul, dan wilayah-wilayah lain yang terkena dampak parah pada 10 Oktober. Adapun pihak berwenang menginstruksikan penduduk agar tidak kembali ke daerah-daerah yang terkena banjir.

Menurut Institut Meteorologi Nasional, “hujan dan badai lokal” diperkirakan akan terjadi di wilayah tersebut hingga awal minggu depan.

Video menunjukkan bantuan sedang dipersiapkan untuk dikirim ke keluarga-keluarga yang terkena dampak.

Di Porto Alegre, yang merupakan rumah bagi 1,4 juta orang, para petugas bantuan dan relawan terus mendistribusikan makanan, air, obat-obatan, dan pakaian meskipun hujan turun.

Dengan pemadaman listrik yang masih belum terselesaikan, air minum dalam kemasan yang bersih telah menjadi komoditas yang berharga, dan truk-truk sibuk mengangkut air ke tempat penampungan dan rumah sakit.

Di kota Eldorado do Sul yang hancur, kapal-kapal membelah jalanan yang banjir untuk mengantarkan makanan kepada banyak orang yang menolak meninggalkan rumah mereka karena khawatir akan penjarahan. (Hui)