EtIndonesia. Sebuah insiden yang menyayat hati terjadi baru-baru ini ketika sebuah video menyedihkan muncul secara online, menampilkan penderitaan seekor anjing yang menjadi sasaran perlakuan brutal.
Dalam rekaman tersebut menunjukkan seekor anjing yang terperangkap di dalam karung, ditinggalkan dengan kejam di sungai, dibiarkan berjuang melawan arus yang tanpa ampun.
Tindakan kekejaman tersebut menyoroti keadaan mengerikan yang dihadapi hewan-hewan tunawisma, yang menanggung penderitaan yang tak terbayangkan di tangan manusia.
Namun, di tengah keputusasaan, secercah harapan muncul ketika video tersebut mendokumentasikan transformasi luar biasa anjing tersebut setelah diselamatkan.
Dibagikan di X (sebelumnya Twitter) oleh Yog, rekaman tersebut menangkap upaya heroik tim penyelamat saat mendekati karung plastik merah yang mengapung di sungai. Dengan tindakan cepat, tim mengambil karung itu, memperlihatkan anjing yang ketakutan di dalamnya, basah kuyup dan tertekan karena cobaan berat yang dialaminya.
Dilarikan ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan darurat, anjing tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh, dan ditemukan bahwa ia memiliki label nama ‘Magdalena’, sebuah pengingat yang menyedihkan akan identitasnya di tengah kekejaman yang menimpanya.
Terlepas dari trauma awal, visual selanjutnya menunjukkan ketangguhan luar biasa dari anjing tersebut saat ia menerima kehidupan barunya, bermain-main dan mengibaskan ekornya dengan gembira.
Video tersebut dengan cepat mendapatkan perhatian luas, mengumpulkan lebih dari 22 juta penayangan dan 159 ribu suka di platform media sosial X.
Not all heroes wear capes..🐶❤️
— 𝕐o̴g̴ (@Yoda4ever) April 15, 2024
Thank you..🙏 pic.twitter.com/Go8HfAdvgT
Netizen membanjiri bagian komentar dengan emosi yang campur aduk, mengungkapkan kemarahan terhadap pelaku yang bertanggung jawab atas tindakan keji tersebut, sekaligus memuji keberanian dan kasih sayang dari tim penyelamat.
Para komentator menyuarakan kemarahan mereka, dengan salah satu pengguna bertanya: “Siapa yang akan melakukan hal kejam seperti itu?”
Yang lain juga menyuarakan sentimen yang sama, sambil meratap: “Dan manusialah yang melemparkan anjing ini ke sungai.”
Kedalaman kemarahan terlihat jelas dalam kata-kata komentator lain yang dengan sungguh-sungguh menyatakan: “Jika neraka memang ada, saya harap siapa pun yang melakukan ini sedang dalam perjalanan!”
Di tengah kegelapan kekejaman, kisah Magdalena menjadi mercusuar harapan, bukti ketahanan hewan dalam menghadapi kesulitan, dan belas kasih yang tak tergoyahkan dari mereka yang menentang kekejaman, membuktikan bahwa memang tidak semua pahlawan memakai jubah. (yn)
Sumber: indiatimes